Laporan Reporter Grid.id, Irene Cynthia Hadi
Grid.id - Kasus meninggalnya bandar narkoba dalam toren air mengingatkan kita pada kasus Elisa Lam.
Seperti yang diketahui sebelumnya, seorang pria bernama Devi Karmawan (27), tewas di dalam toren air di Gang Samid, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Senin (27/5/2024) lalu.
Melansir dari kompas.com, Devi ternyata adalah bandar narkoba yang bersembunyi dari kejaran polisi di dalam toren air.
Mirip seperti kasus di atas, ada pula kasus serupa pada tahun 2013 yang terjadi di Amerika Serikat.
Kasus tersebut adalah meninggalnya Elisa Lam.
Kematian misterius Elisa Lam berawal di Januari 2013.
Pada bulan Januari 2013, Elisa Lam pergi ke Los Angeles, AS dari kampung halamannya di Vancouver, British Columbia selama seminggu.
Ia ingin berpetualang dan jalan-jalan sendirian.
Melansir dari People.com, Elisa yang kala itu berusia 21 tahun, tiba-tiba menghilang usai check in ke Hotel Cecil.
Ia terakhir terlihat pada 31 Januari 2013.
Selama sebulan, keluarga Elisa mencari sang putri yang menghilang begitu saja.
Beberapa barang penting miliknya seperti dompet, laptop dan kartu identitas tergeletak begitu saja di kamarnya.
Hingga pada 19 Februari 2013, Elisa Lam ditemukan tewas di tangki air hotel tersebut yang terletak di atap.
Tubuhnya ditemukan oleh salah seorang petugas hotel Cecil.
Investigasi pun berlanjut usai tubuh Elisa Lam ditemukan.
Empat bulan pasca Elisa Lam tiada, petugas koroner LA menyatakan bahwa tidak ditemukan trauma apapun di tubuh Elisa.
Kematian mahasiswi Universitas Hill Secondary dan Universitas British Columbia itu dinyatakan sebagai acccidental drowning atau tenggelam yang tak disengaja.
Kasus tersebut kemudian ditutup.
Namun, ada banyak pertanyaan yang mencuat kala CCTV Hotel Cecil tersebar ke publik.
Bagaimana cara Elisa Lam masuk ke dalam tangki mengingat bagian atap hotel adalah area terlarang untuk pengunjung yang dilengkapi alarm?
Dalam CCTV yang beredar, nampak tingkah laku Elisa yang aneh sebelum masuk ke dalam lift.
Elisa yang mengenakan hoodie berwarna merah, menekan tombol beberapa lantai lift secara sekaligus.
Ia kemudian menahan pintu lift dan beberapa kali menengok ke luar serta melambai ke arah seseorang.
Melansir dari Biography.com, Elisa Lam diduga memiliki riwayat depresi dan gangguan bipolar.
Ia seharusnya mengonsumsi empat obat karena kondisinya itu.
Pada saat kejadian, Elisa diduga tidak meminum keempatnya.
Hal itulah yang menguatkan petugas koroner bahwa kematian Elisa diduga berkaitan erat dengan kondisi mental yang dideritanya sehingga ia memanjat sendiri ke tangki air.
Meskipun begitu, teori ini masih kurang masuk akal mengingat Elisa bisa memiliki akses ke atap hotel.
Tubuhnya juga ditemukan tanpa busana di dalam tangki air tersebut, sementara pakaiannya ditemukan di dalam tangki bersama jasadnya.
Tangki air tersebut juga memiliki penutup yang sangat berat untuk diangkat seorang wanita muda.
Teori lain yang beredar ialah Elisa Lam dibunuh.
Belakangan diketahui bahwa Hotel Cecil adalah salah satu hotel yang kerap kali memakan korban.
Hotel yang terletak di Downtown LA dekat Skid Row itu sering menjadi saksi bisu pembunuhan dan kasus bunuh diri.
Bahkan diketahui, Richard Ramirez yang merupakan seorang pembunuh berantai pernah menginap di sana selama beberapa saat.
Melansir dari Cosmopolitan, perilaku aneh Elisa Lam di rekaman CCTV seakan menunjukkan bahwa ia sedang bersama seseorang yang keberadaannya tidak terekam kamera.
Bahkan ada teori yang menyatakan bahwa kematiannya disengaja oleh seseorang yang ingin meniru film berjudul Dark Water.
Dalam film itu, seorang gadis ditemukan tewas di dalam tangki air di sebuah apartemen usai warga merasakan adanya keanehan dari air yang mereka gunakan.
Nama gadis itu adalah Cecilia yang diasosiasikan dengan Hotel Cecil, tempat Elisa Lam menginap.
Hingga kini, kasus meninggalnya Elisa Lam masih menjadi salah satu kasus yang paling fenomenal di era modern dan menimbulkan banyak teori konspirasi.
(*)