Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Tasya Kamila memiliki kebiasaan memilah sampah ketika hendak membuangnya.
Kebiasaan tersebut mulai ditanamkan Tasya Kamila dari lingkungan terkecil, yaitu rumahnya.
Pelantun lagu 'Libur Telah Tiba' itu tergerak hatinya untuk menjaga lingkungan lantaran sampah di Indonesia masih menjadi perbincangan.
Di mana Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil sampah terbesar.
"Bagaimana caranya kita bisa mengurangi dampak-dampak lingkungan, bagaimana caranya mencari solusi-solusi untuk kita bisa lebih ramah lingkungan lagi."
"Itu pun juga yang aku lakukan dimulai dari rumah sendiri," kata Tasya Kamila ditemui di acara peluncuran produk Unicharm edisi terbatas dengan bio material, di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/5/2024).
Tasya Kamila pun mengurangi sampah plastik dari rumahnya lantaran sulit untuk diurai.
"Seperti tidak menggunakan sampah sekali pakai, memakai tumbler (botol minum), tempat makan, dan menggunakan sedotan bukan plastik," ujarnya.
Tasya Kamila juga memisahkan sampah di rumah berdasarkan jenisnya yaitu organik dan non-organik.
Selain itu, Tasya Kamila juga mengolah sampah di rumahnya.
"Aku mulai melakukan pemilahan sampah karena memang harus seperti itu. Misalkan memilih antara sampah organik dan sampah anorganik," ujar ibu 2 anak ini.
"Terus kalau bisa diolah dari rumah sendiri gitu. Sampah organiknya dijadikan kompos sama anorganiknya bisa kita kreasikan menjadi barang-barang yang bermanfaat lagi," terang istri Randi Bachtiar ini.
Mantan artis cilik ini juga menyalurkan sampah plastik dan kaca ke bank sampah dengan tujuan dapat memberikan hasil di masa depan.
"Sampah sekarang pun juga sudah banyak yang bisa didistribusikan lewat aplikasi, yang mau menjemput sampah kita gitu."
"Jadi dimulai dari pengelolaan sampah di rumah sendiri sehingga bisa mengurangi tumpukan sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," kata artis 32 tahun ini
"Enggak cuma perusahaan doang yang memiliki tanggung jawab untuk beroperasi dan juga menghadirkan produk-produk yang ramah lingkungan kan."
"Tapi kan sebagai konsumen pastinya kita juga bisa turut berkontribusi untuk memilih produk-produk yang memang lebih ramah lingkungan," tutup Tasya Kamila terkait kebiasaannya memilah sampah.
(*)