Find Us On Social Media :

Pulang dalam Kondisi Murung, Siswi SD di Depok Diduga Dirundung oleh Siswi SMP, Terbongkar saat Ngadu kepada Neneknya

By Ines Noviadzani, Kamis, 6 Juni 2024 | 16:51 WIB

Seorang siswi SD diduga dirundung oleh siswi SMP di Depok.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Seorang siswi SD di Depok diduga jadi korban perundungan siswi SMP.

Aksi perundungan di kalangan pelajar memang masih kerap terjadi.

Kejadian perundungan diduga terjadi pada Senin (3/6/2024).

Dilansir dari Tribun Jabar, perundungan dialami oleh seorang siswi berinisial A (12) yang merupakan murid di salah satu sekolah dasar.

Peristiwa perundungan itu pun ia ceritakan kepada neneknya.

Usai menceritakan hal tersebut, paman A kemudian membawa keponakannya untuk melakukan visum.

Hal itu diungkap oleh Ketua RT 06 RW 07 Kelurahan Rangkapan Jaya, Kuswanto.

"Kalau dari pihak keluarga korban setelah mengetahui kejadiannya langsung visum dan melapor ke Polres Depok," ujarnya.

Ia mengaku belum mengetahui hasil visum lantaran korban langsung menuju ke Polres Depok guna mengajukan laporan.

Perundungan terbongkar lantaran korban tiba dalam keadaan murung.

Baca Juga: Heboh, Puluhan Siswa di SMA Wira Bhakti Gorontalo Kabur Usai Alami Perundungan dari Senior, Pemerhati Anak Berikan Tanggapan

Sang nenek pun menanyakan apa yang terjadi.

Hingga akhirnya korban pun menceritakan kejadian itu pada sang nenek.

Diduga korban dirundung oleh tiga pelajar SMP.

Dilansir dari laman Kompas.com, korban diduga dirundung di daerah Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

Ketua RT setempat, Kuswanto mengatakan bahwa tanah yang diduga digunakan untuk merundung korban merupakan tanah milik PT PLN.

"(Tanah ini) milik PLN. Jadi PLN mempersilakan untuk penghijauan di sekitar situ," jelas Kuswanto.

Dikatakan oleh Kuswanto bahwa lahan kosong itu memang terbilang sepi, hanya sesekali warga datang mencari rumput untuk pakan ternak.

"Di sini ada komunitas untuk menjaga situ, tapi kan komunitas juga enggak bisa jaga sampe malem. Orang ke sini biasanya cuma untuk ambil rumput," jelas Kuswanto.

(*)