Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Pecahnya pipa PDAM di Bandung membuat rumah warga hancur.
Hal itu tentu akan membuat kerugian lain bagi warga yang terdampak, terutama masalah penyediaan air bersih.
Dilansir dari Tribun Jabar, Direktur Perumda Tirtawening, Sonny Salimi mengaku belum dapat memastikan penyebab pecahnya pipa transmisi air milik Perumda Tirtawening itu.
"Kiaracondong padat penduduknya dan banyak kendaraan dengan tonase tinggi, membuat pipa tertekan sampai pecah," ujarnya.
Pihaknya pun mengucapkan permohonan maaf karena bencana di luar kemampuannya.
"Di luar kemampuan. Kami mohon maaf, kami akan segera memperbaiki," jelasnya.
Akibat pecahnya pipa PDAM tersebut, diperkirakan akan ada sekitar 90.000 warga Bandung yang mengalami krisis air selama empat hari.
"Yang terdampak sekitar 90.000, itu terdampak tapi tidak berhenti total, karena kami masih berproduksi. Cuma nanti kuantitas yang disampaikan menjadi sedikit berkurang, kira-kira begitu," jelasnya.
Sementara dilansir dari laman Kompas.com, korban yang rumahnya ambruk bernama Bambang Suhermanto (62) tampak berusaha untuk tetap tegar di tengah musibah yang menimpanya.
"Posisi pipa yang pecah itu di depan halaman rumah saya. Air langsung menyembur keluar. Alhamdulillah anak istri saya di dalam berdua langsung lari keluar," jelasnya.
Baca Juga: Urband Legend Bandung, Ada Ambulans Tua yang Konon Simpan Segudang Cerita Mistis