Grid.ID - Cholelithiasis atau yang sering disebut batu empedu merupakan kondisi medis akibat terbentuknya batu di dalam kantong empedu.
Kali ini kita akan membahas secara komprehensif mengenai batu empedu, sebuah kondisi medis yang melibatkan terbentuknya massa padat dalam kantung empedu, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi, sehingga mengganggu kualitas hidup seseorang.
Salah satu gejala batu empedu yang paling umum terjadi adalah munculnya rasa nyeri pada perut bagian kanan atas secara mendadak.
Bahkan, rasa nyeri tersebut juga dapat menjalar ke punggung dan bahu.
Untuk mengatasi penyakit ini, beberapa tatalaksana yang dapat dilakukan meliputi obat-obatan, tindakan invasif dan non-invasif. Bersama dengan Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterology-hepatologi RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC) sebagai narasumber, pembahasan kali ini adalah terkait salah satu metode terapi minimal invasif yaitu ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography).
Pengertian dan Penyebab Batu Empedu
Sebelum membahas mengenai ERCP, dr. Irsan menjelaskan terlebih dahulu mengenai batu empedu.
Batu empedu adalah kondisi ketika terbentuknya massa padat yang terdiri dari kristal dalam kantong empedu atau saluran empedu di dalam tubuh.
Kantong empedu adalah organ kecil yang berada di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.
Batu empedu terbentuk ketika substansi seperti kolesterol, garam empedu, atau zat-zat lainnya tidak seimbang dalam empedu.
Baca Juga: Main Film Horor Lagi, Natasha Wilona Takut Ditawari Lihat Makhluk Tak Kasat Mata