Grid.ID - Momen seorang pemuda ingin berbagi dengan bersedekah ini mendadak viral.
Pasalnya, saat ingin memberikan uang sedekah itu ke seorang kakek, pemuda itu malah ditolak.
Alasannya yakni karena uang yang diberikan terlalu banyak.
Melansir dari postingan akun Instagram @santripedulisosial, Senin (10/6/2024), aksi kakek itu menolak mengambil uang lebih itu bikin sang pemuda salut.
"MasyaAllah … takut akan uang haram. (dari mana kamu dapat dan untuk apa kamu habiskan).
Terimakasih pak atas pelajarannya. sehat selalu. Beliau orang hebat yang saya temui," tulis keterangan dalam caption.
Sang kakek pun saat ditemui sang pemuda terlihat tengah berada di pinggir jalan.
Dan tampak tertatih dan membungkuk sembari memegang tongkat.
Sang pemuda yang melihat hal itu lantas mendekat dan ingin memberikan uang sedekah kepada sang kakek.
Namun hal itu malah ditolak sang kakek.
"Enggak diterima kalau banyak," kata sang kakek dengan tegas.
Meski begitu, sang pemuda masih berusaha memaksa sang kakek itu untuk menerimanya.
"Enggak banyak kok," bujuk sang pemuda.
"Banyak itu mah dek. Enggak mau tanggung jawab saya.
Kalau 10 ribu atau 5 ribu, saya mau. Itu mah udah kelewatan," jawab sang kakek.
"Ini sedikit aja," kata si pemuda coba kembali membujuk.
"Enggak," jawab sang kakek.
"Jajanin buat makan saja?" lanjut si pemuda.
"Ya udah beliin nasi saja," jawab sang kakek sambil menunjuk warung nasi di sampingnya.
Merasa penasaran, sang pemuda pun menanyakan alasannya mengapa kakek itu enggan mengambil uang sedekah yang dianggap terlalu banyak itu.
Dan ya, alasan sang kakek ternyata malah membuat pemuda itu merasa salut dan terharu.
"Saya enggak mau terima, nanti saya tanggung jawab di akhirat, di dalam kubur saya tanggung jawab," jawab sang kakek tegas.
"Ini enggak banyak kok," kembali si pemuda coba menjelaskan nominal uang yang hendak dia berikan tidak terlalu besar nilainya.
"Enggak mau. Kalau lagi bulan puasa atau mau lebaran, saya mau.
Itu (nilai yang pemuda itu hendak berikan) lebih dari zakat," jawab sang kakek.
Terakhir, terungkap bahwa sang pemuda itu betulan menuruti permintaan sang kakek untuk membelikan nasi saja.
(*)