Grid.ID – Raffi Ahmad berencana akan membuat beach club yang berlokasi di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Kabarnya, kalau jadi dibangun, beach club itu akan menjadi wisata pantai terbesar di Indonesia.
Usai kabar itu santer tersiar, beragam kritik langsung dilancarkan oleh beberapa pihak, termasuk yang paling nyaring disuarakan oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia).
Pasalnya, beach club itu rencananya dibangun di sebuah lahan konservasi, yang sedianya tidak boleh diganggu gugat untuk kepentingan komersil, karena mengganggu beberapa aspek kehidupan.
Sekarang, petisi yang berisi penolakan terhadap pembangunan beach club milik Raffi Ahmad itu, ramai berseliweran di media sosial.
Awalnya, petisi berisi penolakan itu dibuat oleh Muhammad Raafi, dan menurut pantauan Grid.ID, sekira pukul 14.40 sudah ada lebih dari 25 ribu orang menandatangani.
Dalam petisi itu, Muhammad Raafi yang merupakan warga asli Yogyakarta, memaparkan beberapa dampak negatif, jika beach club itu benar-benar didirikan.
“Pembangunan proyek Raffi Ahmad ini termasuk dalam Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu.”
“Itu kawasan lindung geologi, yang harusnya nggak boleh dibangun apa-apa,” tulis Muhammad Raafi.
“Kata WALHI Jogja, dampak negatif pembangunan resort di Gunungkidul berupa: kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor.”