Find Us On Social Media :

Anang dan Ashanty Klarfikasi Soal Nyanyi di GBK, Minta Maaf ke Timnas sampai Ngaku Tak Dibayar!

By Pradipta R, Kamis, 13 Juni 2024 | 08:55 WIB

Timnas Indonesia dan Anang Hermansyah

Grid.IDAnang Hermansyah dan Ashanty mengunggah klarifikasi usai dihujat se-Indonesia karena menyanyikan lagu yang tak cocok di laga Timnas lawan Filipina.

Kala itu, Timnas Indonesia memenangkan pertandingan dan sebagaimana kebiasaan usai bertanding, Timnas akan berkumpul di lapangan dan bersama-sama dnegan supporter menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

Akan tetapi kala itu Anang and Friends hadir sebagai pengisi acara dan menyanyikan lagu Kebyar-kebyar.

Bukan hanya itu, lagu Indonesia Pusaka yang dinantikan nyatanya tak berkumandang.

Anang and Friends justru menyanyikan lagu mereka sendiri.

Sontak supporter Timnas Indonesia kecewa dan berakhir dengan megkritik Anang and Friends.

Lalu Anang Hermansyah, melalui Instagramnya menuliskan klarifikasi.

Mereka meminta maaf kepada Timnas Indonesia dan supporter karena merusak momen.

"Kami, Anang Ashanty beserta manajemen, mengucapkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada para pendukung sepak bola tanah air," tulisnya pada hari Rabu, 12 Juni 2024.

Anang Hermansyah pun mengaku tak dibayar untuk bernyanyidi GBK malam itu.

Baca Juga: Gegara Krisdayanti dan Anang Hermansyah Cerai, Azriel Hermansyah Akui Dulu Sering Dibully di Sekolah: Aku Trauma, Dimusuhin Juga

"Kami murni terlibat sebagai pendukung tanpa ada pembayaran sedikit pun. Karena ini sebagai bentuk cinta kami pada Indonesia khususnya Tim Nasional Indonesia," ungkapnya.

"Tidak ada niatan sedikit pun untuk menodai malam kemenangan dengan lagu yang tidak sesuai, apalagi meninggalkan arena," ia menyambung.

Anang Hermansyah menjelaskan bahwa dirinya melihat suasana sudah tidak kondusif dan minta lagunya dihentikan.

"Kami yang meminta dihentikan karena suasana yang kami lihat sudah tidak sesuai momentum," tegasnya.

"Kami beberapa kali menoleh minta stop dan akhirnya kebelakang meminta HT Panitia," begitu kronologi yang sebenarnya.

Dirinya juga mengaku salah karena tidak memahami kebiasaan yang ada.

"Ini juga salah kami yang seharusnya mempelajari kultur dan budaya apa yang harus dilakukan saat terjadi hal ini," pungkasnya.

(*)