Find Us On Social Media :

Rahasia Daging Kurban Tidak Bau Prengus, Masak Pakai Teknik ini Supaya Teksturnya Lembut!

By Ulfa Lutfia Hidayati, Selasa, 18 Juni 2024 | 20:35 WIB

ilustrasi daging sapi

Grid.ID - Masih bingung mengolah daging kurban sisa Idul Adha 2024?

Daging kurban yang didapat dari momen Idul Adha bisa diolah menjadi beragam jenis masakan.

Asal tahu teknik memasak yang tepat, daging kurban tidak akan bau prengus serta bertekstur lembut.

Simak yuk tips anti gagal mengolah daging kurban supaya tidak bau prengus dan lembut meski tanpa presto berikut ini!

Tips Membuat Daging Kurban Tidak Bau Prengus

Melansir Kompas.com, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi bau prengus pada daging kurban.

1. Jangan mencuci daging mentah

Jangan cuci daging kurban menggunakan air biasa, sebaiknya langsung rebus dalam air mendidih agar aroma prengus hilang.

Usai mengeluarkan banyak buih, angkat daging dan tiriskan sebelum disimpan atau diolah menjadi masakan.

Baca Juga: Rasakan Berkah Kurban saat Idul Adha, Dewi Perssik: Rezeki Gak Pernah Abis

2. Buang lemak pada daging

Gumpalan tebal pada daging mentah yang disebut sebagai lemak, harus dibuang sebelum diolah.

Sebelum menghilangkan lemak, daging dapat dibekukan terlebih dulu ke dalam freezer.

Tahapan tersebut perlu dilakukan agar lemak mudah dihilangkan.

3. Taburi garam

Bumbu dapur sederhana seperti garam ternyata mampu menyerap aroma darah pada daging.

Jadi sebelum dibersihkan, coba taburi permukaan daging dengan garam dan diamkan selama 60 menit.

Setelah itu, bersihkan daging dengan air dingin sebelum dimasak.

4. Bungkus dengan daun pepaya

Baca Juga: Haykal Kamil Beberkan Alasan Sembelih Sendiri Hewan Kurban Berupa Sapi 600 Kilogram

Tak cuma garam, daun pepaya yang mudah ditemui di sekitar dapat jadi solusi untuk menghilangkan bau prengus pada daging.

Sebelum daging dimasak, bungkus terlebih dahulu dengan daun pepaya selama beberapa waktu.

Cara tersebut dapat menghilangkan bau prengus sekaligus membuat daging jadi lebih empuk.

5. Rebus bersama jahe dan kunyit atau kacang hijau

Solusi terakhir untuk menghilangkan bau prengus dari daging adalah dengan merebusnya bersama jahe dan kunyit atau kacang hijau.

Jahe dan kunyit dapat direbus bersama daging untuk menghilangkan bau prengus.

Aroma rempah-rempah dari jahe dan kunyit yang tajam dapat mengurangi bau prengus tersebut sekaligus membuat daging lebih empuk.

Selain jahe dan kunyit, kacang hijau juga dapat jadi pilihan lain.

Sama caranya seperti jahe dan kunyit, kacang hijau bisa direbus bersama daging sebelum dimasak.

Baca Juga: Haykal Kamil Kurbankan Sapi Limosin Berbobot 600 Kilogram, Bakal Disalurkan ke Fakir Miskin dan Karyawan Kantor

Tahapannya dimulai dari merebus 1 kilogram daging dengan 5 gram kacang hijau selama 15 menit.

Cara Bikin Daging Empuk Tanpa Presto

Cara paling gampang untuk membuat daging jadi cepat empuk ketika dimasak adalah proses pemotongan dagingnya.

Salah satunya dengan memerhatikan arah serat daging yang akan dipotong.

Berikut tips yang wajib kamu pahami!

1. Dipotong Melawan Serat

Teknik memotong daging melawan seraat cocok untuk memasak hidangan daging berpotongan kecil seperti tumisan.

Cara ini juga membuat tekstur daging menjadi lebih mudah untuk dikunyah.

Daging jenis sirloin atau khas dalam cocok dipotong dengan teknik melawan serat.

Baca Juga: Hanya Berdua dengan Putrinya, Haykal Kamil Beberkan Alasan Tak Ditemani Istrinya di Momen Berkurban

2. Dipotong Searah Serat

Meski daging sebaiknya dipotong melawan serat agar empuk, ada masakan tertentu yang justru harus menggunakan daging yang potongannya searah dengan serat.

Masakan ini umumnya adalah masakan yang harus diolah lama.

Contoh masakan yang membutuhkan potongan daging searah serat di antaranya adalah rendang, dendeng batokok, pindang serani, dan empal.

Masakan yang kelak dagingnya harus disuwir seperti abon atau daging suwir juga menggunakan potongan daging jenis ini.

Pilihan daging untuk empal adalah daging sengkel.

Semoga tips di atas bisa bikin olahan daging kurban kamu empuk dan lezat, ya!

(*)