Find Us On Social Media :

Inilah Sosok Anak Soeharto yang Paling Tidak Populer, Harta Kekayaannya Segunung, Siapakah Dia?

By Fidiah Nuzul Aini, Rabu, 19 Juni 2024 | 06:50 WIB

Inilah Sosok Anak Soeharto yang Paling Tidak Populer, Harta Kekayaannya Segunung, Siapakah Dia?

Grid.ID - Inilah sosok anak Soehato yang paling tidak populer.

Ternyata segini harta kekayaan Sigit Harjojudanto.

Melansir dari TribunTrends.com, Kehidupannya tidak terlalu mendapat sorotan dibandingkan dengan anak-anak Soeharto lainnya.

Lalu, bagaimana kabar Sigit Harjojudanto sekarang?

Sigit Harjojudanto baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-73 pada 1 Mei 2024.

Perayaan ulang tahun sederhana diadakan di rumahnya.

Beberapa saudara Sigit terlihat hadir dalam acara tersebut.

Video momen bahagia itu diunggah di Instagram Mayangsari, @mayangsari_official, pada 1 Mei 2024.

Dalam video tersebut, terlihat pesta sederhana yang diadakan di rumah Sigit.

Ada prosesi pemotongan tumpeng dalam perayaan tersebut.

Beberapa saudaranya yang hadir antara lain Titiek Soeharto, Tutut Soeharto, dan Bambang Trihatmodjo.

Baca Juga: Perbandingan Kekayaan 6 Putra Putri Soeharto, Bambang Trihatmodjo Disebut Punya Harta Paling Gendut, Mayangsari Beruntung?

Istri Sigit, Elsje Anneke Ratnawati, juga terlihat setia menemaninya.

Begitu pula Mayangsari yang mendampingi suaminya, Bambang Trihatmodjo.

Menurut laporan 99.co yang terbit pada 1 November 2020, Sigit Harjojudanto diperkirakan memiliki aset sebesar US$ 455 juta.

Beberapa aset yang dimilikinya termasuk 16 persen saham di BCA, 10 persen di Nusamba Group yang mengelola Astra, serta mengelola perusahaan angkutan udara.

Selain dikenal sebagai pengusaha, Sigit Harjojudanto juga merupakan tokoh olahraga nasional.

Sigit mendirikan klub sepak bola Arseto pada tahun 1978.

Dia kemudian menjadi Ketua Harian Liga Sepak Bola Utama (Galatama), Kepala Proyek PSSI, dan Ketua I PB PSSI.

Seksi Olahraga (SIWO) PWI Jaya memilihnya sebagai Pembina Olahraga Terbaik 1983, karena jasanya dalam pembinaan sepak bola di Indonesia.

Sigit juga merintis PSSI Garuda yang terdiri dari 30 pemain hasil pengamatan dari turnamen sepak bola delapan klub di Yogyakarta yang ia bawa ke Jakarta.

Dari 20 terbaik, mereka tidak hanya dilatih dengan baik tetapi juga dibiayai sekolahnya.

Hasilnya, PSSI Garuda meraih posisi kedua dalam perebutan Piala Raja 1983 di Thailand.

Baca Juga: Masih Ingat Putri Bungsu Soeharto? Enggan Terjun ke Dunia Politik, Mamiek Soeharto Pilih Urus Kebun, Begini Kondisinya

Sigit memimpin tim Indonesia pada pertandingan pra-Olimpiade Grup III Asia Oseania di Singapura, Oktober 1983. 

Sigit berhasil membawa PSSI Garuda yang tampil dalam babak kualifikasi grup I Piala Asia ke-8 di Stadion Utama Senayan, Jakarta, untuk menang 2-1 atas Thailand.

Melansir dari Kompas.com, Jenderal TNI Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 hingga 1998.

Soeharto diangkat sebagai Presiden Indonesia pada 12 Maret 1967 menggantikan Soekarno.

Pengangkatan ini didasarkan pada TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.

Saat itu, Soeharto masih berstatus "pejabat presiden".

Kemudian, pada 27 Maret 1968, Soeharto dilantik menjadi presiden penuh.

Menurut Harian Kompas (23/3/1968), Soeharto disepakati menjabat presiden penuh pada musyawarah pleno ke-5 MPRS.

Dikutip dari Perpustakaan Nasional RI, Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921.

Ia adalah putra dari Kertosudiro, seorang petani sekaligus asisten lurah dalam pengairan sawah desa, dan ibunya bernama Sukirah.

Baca Juga: Dibesarkan Tutut Soeharto, Putri Pertama Annisa Trihapsari Kini Jadi Sorotan, Sudah Menikah dan Punya 2 Anak

Saat masih kecil, Soeharto mulai mengenyam pendidikan pada usia 8 tahun.

Awalnya, ia bersekolah di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean.

Kemudian, ia pindah ke SD Pedes karena ibunya dan suaminya, Pramono, pindah rumah ke Kemusuk Kidul.

Namun, Kertosudiro memindahkan Soeharto ke sekolah di Wuryantoro dan Soeharto dititipkan di rumah adik perempuan Kertosudiro.

Setelah Supersemar, popularitas Soeharto terus meningkat, sementara kekuasaan Presiden Sukarno mulai meredup.

Pada 7 Maret 1967, Soekarno melepaskan jabatannya. Soeharto diangkat menjadi penjabat presiden melalui Sidang MPRS.

Soeharto resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 27 Maret 1968.

Selama masa pemerintahannya, Soeharto memimpin selama 32 tahun dengan enam kali pemilu.

Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 setelah mendapat tekanan dari ribuan mahasiswa yang memadati gedung DPR/MPR.

Pengunduran diri Soeharto ini merupakan puncak dari kerusuhan dan aksi protes di berbagai daerah dalam beberapa bulan terakhir.

Tidak lama setelah mundur, Soeharto menderita penyakit dan harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

Setelah menjalani perawatan selama 24 hari, Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB pada usia 87 tahun.

(*)