"Udah (keluarga hancur) terus dimiskinkan, digembelin, saya hancur 2010, tidur di pinggir jakan 6 bulan," ujarnya.
Belum lagi, ia juga sempat sakit parah dan divonis dokter usianya tinggal 1 bulan lagi.
"6 bulan sakit parah terus kata dokter umur saya tinggal 1 bulan lagi, timbangan turun 20 kilo jadi 40 kilo, terus saya gant*ng diri tiap hari, ngalamin, saya tahu nyawa keluar sampai sini, udah sapai sini ingat Allah, ya Allah buka lagi, ngalamin (depresi)," ujar Arya Wiguna.
Walau depresi berat, Arya Wiguna kini sudah berdamai dengan keadaan.
Ia bersyukur bisa memetik pelajaran dari semua ujian tersebut.
Ia juga mengaku sudah tidak membenci Eyang Subur lagi.
"Tapi akhirnya saya bersyukur, semua terjadi atas izin Allah kan, jadi Allah tidak akan menguji dalam batas kemampuan, wah ini kan ujian dari Allah lewat eyang Subur, akhirnya kebencian itu hilang," ujarnya.
Arya Wiguna mengaku hidupnya kini lebih tenang dan bahagia.
Ia juga mengaku tak akan tertipu lagi dengan guru palsu.
"Akhirnya Allah memberikan saya kedamaian, kebahagiaan, jadi meski belum punya apa-apa tapi bahagia, mental jadi kuat, iman jadi semakin teruji, wawasan juga jadi nggak akan tertipu lagi dengan guru palsu," pungkasnya.