Find Us On Social Media :

Kisah Ulfatun Nikmah, Lulusan SMK yang Raih Gelar Magister FEB UGM dan Beasiswa LPDP

By Content Marketing ADV, Kamis, 27 Juni 2024 | 15:28 WIB

Ulfatun Nikmah, lulusan SMK yang berhasil raih Gelar Magister FEB UGM dan Beasiswa LPDP

Grid.ID Berasal dari keluarga sederhana tidak mematahkan semangat Ulfatun Nikmah untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Berkat kegigihannya, alumnus SMKN 3 Jepara, Jawa Tengah ini berhasil meraih Gelar Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada April 2024.

Gadis yang biasa disapa Ulfa tersebut berhasil membuktikan bahwa ia bisa bersaing dengan lulusan lainnya.

Anak dari pasangan Muhlasin dan Masruroh ini tidak hanya berhasil menembus Pascasarjana FEB UGM, tetapi juga mampu bersaing dan menyabet beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Ulfa mengaku, ia awalnya ingin menjadi seorang dokter. Namun karena keterbatasan biaya, Ulfa memilih untuk meneruskan pendidikan ke jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja

“Orang tua ingin saya meneruskan pendidikan pada jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja,” kata Ulfa.

Di SMKN 3 Jepara, Ulfa mengambil jurusan Akuntansi. Selama tiga tahun, ia mendalami bidang akuntansi dan membuatnya semakin tertarik untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini.

Baca Juga: Ikuti Jejak Anang dan Krisdayanti, Azriel Hermansyah Ngebet Jadi Politikus sampai Bela-belain Kuliah S2, ini Alasannya

“Setelah lulus dari SMK, saya ingin melanjutkan studi ke jenjang S-1,” lanjutnya.

Namun, rencana ini awalnya ditentang oleh sang orangtua dengan alasan biaya dan masih untuk menyekolahkan adiknya.

Ulfa akhirnya meyakinkan keduanya bahwa pendidikan tinggi akan memberinya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu keluarga di masa depan.

Berkat ketekunan dan prestasi yang ia capai selama di SMK, Ulfa berhasil diterima di program S-1 Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah,

Ia berhasil melalui jalur prestasi dan memperoleh beasiswa Bidikmisi, yang sekarang disebut Kartu Indonesia Pintar-Kuliah.

Meski menghadapi cemoohan dari tetangga yang meremehkan kondisi ekonominya, Ulfa tidak menyerah.

Sebaliknya, cemoohan tersebut menjadi pendorong baginya untuk membuktikan bahwa anak dari keluarga kurang mampu pun bisa berprestasi tinggi.

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan Ulfa selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah, terutama pada semester awal.

Ia sering ditunjuk oleh dosen untuk memimpin kelompok belajar karena pengetahuannya yang sudah terasah sejak SMK.

“Di SMK, fokus utama adalah pada pembelajaran praktis. Dengan sistem penjurusan, kami mendalami satu bidang ilmu secara intensif, baik melalui teori maupun praktik, ditambah lagi dengan pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL),” katanya.

Tidak berhenti di situ, Ulfa melanjutkan studinya ke jenjang magister di UGM berkat beasiswa LPDP.

Selama perkuliahan, Ulfa tidak hanya berfokus pada studi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi serta bekerja paruh waktu memberikan les untuk anak-anak.

Hal ini membuatnya tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Kini, Ulfa telah menyelesaikan studi magister di UGM dengan waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan meraih IPK 3,89.

Baca Juga: Selamat! Atta Halilintar Akhirnya Lulus SMA, Suami Aurel Hermansyah Langsung Minta Loker hingga Galau Pilih Jurusan Kuliah

Kesuksesan ini menjadi pencapaian besar dalam hidup Ulfa dan membanggakan kedua orang tuanya yang dulunya tidak pernah membayangkan putri sulungnya bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Saat ini, Ulfa bekerja di sebuah perusahaan konsultan di bidang teknologi informasi di Yogyakarta.

Ke depan, ia masih berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang S-3 dan menjadi dosen untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Kisah Ulfa adalah bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi tinggi.

Dengan semangat, ketekunan, dan dukungan yang tepat, setiap orang memiliki kesempatan untuk mencapai mimpinya.

“Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan. Jika cita-cita belum tercapa,i tinggikan usaha dan doa untuk meraihnya. Kalau yang lain bisa, kita anak SMK juga bisa,” kata Ulfa.