Find Us On Social Media :

Pola Kerja Hybrid dan Remote Rentan Picu Masalah Kesehatan Mental, Begini Cara Mengatasinya

By Content Marketing ADV, Jumat, 28 Juni 2024 | 11:58 WIB

Ilustrasi bekerja jarak jauh

Fleksibilitas kerja jarak jauh juga dinilai rentan memicu ketidakseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Batasan antara waktu bekerja dan waktu pribadi menjadi kabur, sehingga karyawan cenderung bekerja di luar jam kerja atau di akhir pekan.

“Bekerja di kantor memiliki rutinitas yang jelas seperti jam kerja dan waktu istirahat. Namun dengan kerja jarak jauh, batasan-batasan tersebut menjadi samar,” katanya.

Apabila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kelelahan, stres, dan berkurangnya waktu untuk bersosialisasi, beristirahat, dan melakukan aktivitas di luar pekerjaan.

Baca Juga: 5 Shio Paling Cocok Kerja Remote, Senang Melakukan Tanggung Jawab Tanpa Gangguan

Trik bekerja remote atau WFH

Agar pekerjaan jarak jauh tidak mengganggu kestabilan mental, Barbara menyebut, ada banyak cara yang bisa dilakukan pekerja.

Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah sistem pekerjaan asinkron yang memungkinkan komunikasi dan kolaborasi tanpa mengharuskan semua orang untuk online atau bekerja pada waktu yang sama.

Contohnya, karyawan dapat mengirimkan tugas atau pesan kepada rekan kerja, lalu mereka dapat mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan jadwal mereka sendiri.

"Metode ini memberikan kesempatan bagi rekan kerja untuk dapat merespons sesuai dengan jadwal mereka. Dengan begitu, mereka tidak merasa diganggu atau ditekan terus-menerus,” paparnya.

Karyawan atau perusahaan juga dapat menggunakan alat kolaborasi seperti platform manajemen proyek atau dokumen bersama sebagai alat untuk berbagi informasi dan memantau kemajuan proyek tanpa harus mengadakan meeting online.

Baca Juga: 5 Shio Dapat Pekerjaan Baru di Bulan Juli 2024, Alhamdulillah Gajinya Lebih Besar