Grid.ID - Perjodohan anak di bawah umur menjadi masalah yang masih sering ditemui di beberapa wilayah Indonesia.
Belakangan viral video diduga bocah SD dijodohkan dengan duda anak satu di Madura.
Dalam video tersebut, sang anak yang menggunakan hijab hitam hanya menunduk ketika disalami oleh keluarga.
Video itu kemudian viral usai diunggah akun instagram @ratu.nyinyir.official Minggu (23/6/2024).
Melalui kolom keterangan, dikatakan bocah 12 tahun tersebut baru saja bertunangan dengan pria berusia 27 tahun.
Status calon suami sang bocah adalah duda anak satu.
“Anak umur 12 tahun tunangan dengan duda anak 1 umur 27 tahun,” tulis akun tersebut.
Para tamu undangan tampak memberikan selamat pada gadis belia tersebut sembari memberikan hadiah hingga amplop berisi uang.
Sementara di tangan gadis belia itu juga terpasang gelang emas dengan ukuran cukup besar.
Keluarga pun juga turut memeriahkn acara pertunangan gadis yang diselenggarakan di kediamannya itu.
Tentunya pertunangan gadis yang seharusnya masih duduk dibangku sekolah SD itu pun ramai menuai sorotan warganet.
“anggithaqueenziela : Ya allah apa yg ad dlm pikiran org tua'a sih sampe" Tega ma anak sndri, masih kecil lohh itu aturan sekolah dlu yg bener ampunnnn dh,”
"Saya madura tapi saya big no seperti itu,” tulis salah satu warganet.
"Ortu nya kok tega sih..ank masih umur segitu kok,” timpal warganet lain.
“Maduraaaa bossss,” komentar pengguna instagram.
Namun sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang terkait video itu.
Budaya Pertunangan Usia Muda di Madura
Sebelumnya juga sempat viral video sepasang bocah cilik bertunangan di Sampang, Madura, Jawa Timur, ini faktanya.
Kedua bocah tersebut masih duduk di bangku SD di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Momen pertunangan keduanya viral setelah diunggah akun @maduratrending, dilansir pada Senin (22/4/2024).
Dalam video berdurasi 45 detik tersebut, tampak bocah perempuan memakai baju warna hijau berjilbab lengkap dengan wajah yang sudah di Meck Up.
Prosesi tunangan yang dilakukan di sebuah rumah tersebut dihadiri sejumlah tamu undangan khususnya para wanita yang tengah duduk berjejer.
Selama prosesi pertunangan berlangsung, si bocah perempuan juga duduk di samping seserahan yang diketahui pemberian dari si laki-laki ketika acara lamaran tersebut.
Bocah itu merupakan anak dari Haji Zahri dan Hajah Zainab.
Konon tunangan bocah 4 tahun di Madura ini merupakan nazar yang diucap saat di Arab Saudi.
Ia menerangkan tunangan bocah 4 tahun di Madura tersebut sebagai bentuk komitmen dengan keluarga mempelai.
Mereka berniat mempererat jalinan silaturahmi.
"Janji kami ungkap saat bekerja di Arab Saudi. Anak dia laki-laki dan anak saya perempuan. Sehingga kami tunaikan janji itu," kata Haji Zahir.
Dalam acara tunangan bocah di Madura ini seserahan yang dibawa terbilang mewah.
Bocah tersebut diberi cincin dan gelang emas.
Selain itu banyak pula pakaian, sandal hingga makanan.
Atas pertunangan tersebut, menjadi perhatian Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, hingga mendatangi langsung keluarga keluarga bocah untuk memberikan pembinaan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan, bahwa setelah di klarifikasi, kebanyakan ada budaya untuk mengikat melalui pertunangan walaupun masih usia dini.
Menurutnya, prosesi itu hanya sekedar tunangan saja bukan acara pernikahan.
“Pihak keluarga menyampaikan acara tersebut hanya sebatas pemikat saja namun pernikahanya akan di dilaksanakan setelah anak ini lulus kuliah,” ujarnya.
(*)