Find Us On Social Media :

Cerai dari Tommy Soeharto, Kabar Tata Cahyani di Luar Dugaan, Ternyata Sibuk Bisnis Berlian di Singapura

By Fidiah Nuzul Aini, Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:23 WIB

Cerai dari Tommy Soeharto, Kabar Tata Cahyani di Luar Dugaan, Ternyata Sibuk Bisnis Berlian di Singapura

Grid.ID - Tata Cahyani diketahui kini sudah cerai dari Tommy Soeharto.

Begini kabar Tata Cahyani usai cerai dari Tommy Soeharto.

Tata Cahyani ternyats sibuk bisnis berlian di Singapura.

Melansir dari TribunTrends.com, sebagaimana diketahui, Tata Cahyani menikah dengan Tommy Soeharto pada tahun 1997.

Pada masa itu, pernikahan Tata Cahyani dan Tommy Soeharto menjadi pusat perhatian publik.

Dari pernikahan tersebut, Tata Cahyani dan Tommy Soeharto dikaruniai dua anak, yakni Darma Mangkuluhur dan Gayanti Hutami.

Sayangnya, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.

Meski telah bercerai dari Tommy Soeharto, kehidupan Tata Cahyani tidak lantas mengalami kesulitan.

Wanita yang bernama lengkap Raden Ayu Ardhia Pramesti Regita Cahyani Soerjosoebandoro ini diketahui berasal dari keluarga bangsawan.

Tata Cahyani adalah putri dari Raden Mas Bambang Soetjahjo Adji Soerjosoebandoro, keturunan bangsawan Pura Mangkunegaran, seperti halnya Siti Hartinah alias Tien Soeharto.

Bambang Soetjahjo pernah menjabat sebagai kepala perwakilan perusahaan pelayaran PT Adhika Admiral Line di Singapura.

Baca Juga: Bertahta Jadi Pangeran Cendana, Sosok Putra Tommy Soeharto dan Tata Cahyani Bikin Terpana, Kini Pacari Bule Cantik Berprofesi ini

Sejak berusia lima tahun, Tata Cahyani sudah mengikuti sang ayah ke Singapura.

Dia pun mengenyam seluruh pendidikan formalnya di luar negeri, termasuk mempelajari jurusan Pertamanan (landscaping) di Universitas New South Wales, Sydney, Australia.

Saat ini, Tata Cahyani tinggal di Singapura dan memiliki pekerjaan yang bergengsi.

Dia dikenal sebagai seorang pebisnis sukses.

Nama dan potretnya bahkan terpampang di beberapa majalah ternama di Singapura.

Selain memiliki paras yang cantik dan awet muda, Tata Cahyani memiliki kisah hidup yang inspiratif.

Profil tentang dirinya pernah dimuat di Icon Magazine.

Media tersebut mengulas bisnis Tata Cahyani di bidang seni.

Tata Cahyani diketahui memiliki perusahaan bernama Fine Art International.

Dia mengaku, kesuksesan menjalankan perusahaan ini merupakan sebuah pencapaian dari pendirian komunitas.

Selain di Icon Magazine, Tata Cahyani juga pernah muncul di majalah Clara.

Baca Juga: MASYA ALLAH Tata Cahyani Makin Bersinar, Paras Mantan Istri Tommy Soeharto Sekarang Jadi Sorotan, Pangling dalam Balutan Hijab

Majalah ini menunjukkan sosoknya yang tengah merintis bisnis dengan teman lamanya.

Tata mengaku bisnis yang ia geluti bergerak di bidang private luxury retail.

Awalnya, Tata Cahyani mengaku hanya mencoba-coba saja.

Namun, bisnisnya tetap dijalankan dengan serius.

Bisnis bernama Diamond Addiction ini bergerak di bidang jasa.

Bisnisnya bertujuan menjembatani niche brand untuk masuk ke pasar Asia.

Melalui Diamond Addiction, Tata Cahyani menaungi sejumlah merek berlian terbaik dari berbagai belahan dunia.

Mulai dari Scarselli Diamonds dari New York, hingga Noah Barcelona dari Spanyol.

Tata Cahyani mengaku memasarkan produk berlian itu untuk kalangan terbatas dan eksklusif.

Namun, Diamond Addiction ini secara khusus menjual batu permata berwarna.

Baca Juga: Cerai dari Tommy Soeharto dan Dituding Bawa Kabur Duit Rp 100 Miliar, Begini Kabar Tata Cahyani, Tinggal di Luar Negeri sampai Dinikahi Aktor Hollywood

Salah satu anak perusahaannya, Scarselli, berhasil menjual koleksi berlian paling langka, 'Olympia'.

Koleksi berlian langka ini terdiri dari lima buah berlian yang berkilau dan menakjubkan.

Kelima berlian ini merupakan hasil inovasi dari pemotongan berlian pada akhir abad ke-20.

Berlian ini berkualitas lebih dari 90 karat.

Selain itu, ukurannya pun terlihat lebih besar.

Berlian langka yang memukau hati pecinta perhiasan ini mendapatkan sertifikasi dari Gemological Institute of America.

Kariernya sebagai pengusaha mengantarkan Tata Cahyani pada popularitas di bidang bisnis.

Dia bahkan kerap diundang pada acara fesyen.

Tata Cahyani sering dijadikan sebagai pembicara pada ajang bergengsi.

Melansir dari Kompas.com, setelah disita oleh Satgas BLBI pada 5 November 2021, empat aset PT Timor Putra Nasional (TPN) akan dijual melalui lelang kepada masyarakat.

TPN adalah perusahaan milik putra bungsu mantan Presiden RI Soeharto, yaitu Hutama Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Baca Juga: Lepas dari Jeratan Tommy Soeharto sampai Dituding Bawa Kabur Uang Rp 100 Miliar, Begini Kabar Tata Cahyani Sekarang

Pengumuman lelang ini disampaikan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta V dan diterbitkan di harian Kompas, Selasa (14/12/2021).

Lelang akan dilaksanakan pada 12 Januari 2021 secara online melalui situs web www.lelang.go.id.

Empat aset yang akan dilelang senilai Rp 2,425 triliun adalah sebagai berikut:

1. Lahan seluas 518.870 meter persegi di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sesuai SHGB Nomor 3/ Kamojing atas nama PT Timor Industri Komponen.

2. Lahan seluas 530.125,526 meter persegi di Desa Kamojing, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sesuai SHGB Nomor 4/ Kamojing atas nama PT Kia Timor Motors.

3. Lahan seluas 100.985,15 meter persegi di Desa Cikampek Pusaka, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sesuai SHGB Nomor 5/ Cikampek Pusaka atas nama PT Kia Timor Motors.

4. Lahan seluas 98.896,700 meter persegi di Desa Kalihurip, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sesuai SHGB Nomor 22/ Kalihurip atas nama PT Kia Timor Motors.

Bulan lalu, pemerintah melalui Satgas BLBI melakukan penyitaan terhadap aset milik Tommy.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan, penyitaan dilakukan karena PT TPN menunggak utang kepada negara senilai Rp 2,374 triliun.

Utang tersebut berasal dari fasilitas pinjaman yang diterima PT TPN dari Bank Bumi Daya, yang kini dikenal sebagai Bank Mandiri.

Menurut Mahfud, perusahaan milik Tommy tersebut menjadi lokasi yang dijaminkan kepada negara.

Namun, jaminan kredit berupa dana rekening giro dan rekening deposito tidak dapat dialihkan karena saat itu disita oleh Kantor Pajak.

Untuk menyelesaikan hak tagih negara pada obligor PT TPN, Satgas BLBI menyita aset berupa lahan seluas 124,88 hektar tersebut.

(*)