Find Us On Social Media :

Ikut Program Kolaborasi dengan Prancis, Dosen asal Poltekba Siapkan Desain Drone Bawah Laut

By Sheila Respati, Sabtu, 29 Juni 2024 | 22:40 WIB

Untuk pertama kalinya dosen politeknik negeri terlibat dalam program PHC Nusantara.

Grid.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan upaya untuk mendorong akselerasi kualitas perguruan tinggi. Salah satunya adalah kolaborasi riset internasional.

Untuk memperkuat kolaborasi riset, program Partenariat Hubert Curien (PHC) Nusantara pun disiapkan. Program ini sekaligus meningkatkan jaringan akademis perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan negara lain, khususnya Prancis.

PHC Nusantara menjadi salah satu wujud nyata dari kerja sama antara Indonesia dengan Prancis di bidang pendidikan. Program ini memungkinkan kerja sama antara peneliti Indonesia dengan peneliti Prancis pada bidang-bidang prioritas.

PHC Nusantara di Prancis dikoordinasikan oleh Kementerian Eropa dan Luar Negeri (MEAE) dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset (MESR). Sementara itu, PHC Nusantara di Indonesia dikoordinasikan oleh Kemendikbudristek.

Program yang diutamakan untuk mendanai mobilitas peneliti tersebut bertujuan untuk mengembangkan pertukaran pengetahuan dan teknologi yang unggul antara pusat-pusat penelitian di kedua negara.

Para pemenang pun akan menerima manfaat dari proses berbagi pengetahuan dan memperoleh pengalaman melalui kegiatan penelitian bersama (joint research).

Tahun ini, untuk pertama kalinya dosen politeknik negeri terlibat dalam program PHC Nusantara.Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kapasitas serta kualitas riset dosen-dosen vokasi di Indonesia.

Salah satu dosen politeknik yang berhasil lolos dan mengikuti program PHC Nusantara adalah Hadi Hermansyah.

Ia merupakan dosen pada program studi (Prodi) D-3 Alat Berat di Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) yang aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Beberapa topik penelitiannya meliputi pemodelan sirkulasi arus laut menggunakan metode 3D Mohid di Teluk Balikpapan.

“Selain bisa mengembangkan riset keilmuan, manfaat dari kegiatan ini adalah memang jejaring penelitian yang sifatnya internasional. Ini menjadi nilai tambah bagi kami para dosen,” kata Hadi beberapa waktu lalu.

Pada penelitian kali ini, Hadi mengambil tema Earth and Space Science dengan judul penelitian "Mesoscale Eddies-Internal Wave Interactions and Its Role in The Transformation of The Indonesian Throughflow Waters". Untuk penelitiannya kali ini, Hadi akan bekerja sama dengan Laboratoire D’etudes Géodésique Océanographie Spatiale (LEGOS) di Toulouse, Prancis.

Selain sesuai dengan keilmuan yang dimiliki oleh Hadi, tema bidang kemaritiman yang dipilih juga karena Prancis selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan riset kemaritiman yang unggul. Mereka juga sangat tertarik dengan isu-isu lingkungan seperti pemanasan global.