Senada dengan Yudiawati, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singaraja Made Sri Astiti menilai bahwa SIMT dapat membantu sekolah-sekolah untuk memproses PPDB.
"Ini karena (SIMT) dapat melihat data siswa berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik. Selanjutnya, para siswa bisa diberikan pembinaan secara rutin hingga berlanjut pada tahap mengikuti lomba yang sesuai dengan minat dan bakatnya,” kata Sri.
Ia pun mengajak seluruh pendidik di Indonesia untuk mencoba dan memanfaatkan platform Kurasi Talenta dan SIMT untuk memudahkan proses kurasi siswa-siswa berprestasi.
“Masuknya siswa dalam SIMT sangat penting karena membuka peluang untuk mendapatkan berbagai fasilitas, terutama Beasiswa Indonesia Maju, serta memberikan kontribusi positif pada penilaian kinerja lembaga,” kata Sri.
Baca Juga: Lewat Program Indonesia Pintar, Kemendikbudristek Salurkan Dana Pendidikan ke 17.953.268 siswa
Selain itu, Sri mengatakan, adanya penilaian setiap tahun oleh SIMT juga dapat mendorong penyelenggara kompetisi untuk terus meningkatkan kualitas lomba dan menjadikannya lebih bermanfaat serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
Pemanfaatan kurasi talenta dan SIMT dirasakan oleh Arjuna Ayasa Putra, penerima Beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan 2.
“Berkat pemanfaatan kurasi dan SIMT, saya berhasil meraih Beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan ke-2,” ujarnya.
Saat masih duduk di kelas tiga SMA, Arjuna mengikuti pendaftaran Beasiswa Indonesia Maju. Namun, ia mengaku belum memahami sepenuhnya nilai dari lomba-lomba yang diikuti.
Dengan adanya kurasi dan SIMT, Arjuna dapat mengetahui lembaga-lembaga selain Puspresnas yang telah masuk kurasi. Hal tersebut mempermudah ia dalam menilai serta memilih instansi penyelenggara lomba yang berkualitas.
“Sampai saat ini, saya getol melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan kurasi talenta dan SIMT ke adik kelas di sekolah agar mereka dapat mengakses kesempatan fasilitasi karier belajar seperti saya,” kata Arjuna.