Find Us On Social Media :

Dukung Komunitas Sastra, Kemendibudristek Lanjutkan Program Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan

By Yussy Maulia, Minggu, 30 Juni 2024 | 22:17 WIB

Sejumlah penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2024.

Grid.ID – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan untuk tahun ini.

Sebagai informasi, Badan Bahasa telah menginisiasi rintisan penyaluran Bantuan Pemerintah (Banpem) Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra sejak 2023.

Pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai produsen karya, serta dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di tengah masyarakat.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan bahwa program bantuan ini juga menjadi salah satu amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk terus mendukung kemajuan masyarakat.

“Melalui Badan Bahasa, Kemendikbudristek memiliki program unggulan, yaitu meningkatkan literasi masyarakat. Program ini dilakukan antara lain dengan memberikan bantuan pemerintah kepada Komunitas Sastra,” ujar Suharti dalam keterangan resmi yang diterima Grid.ID, Minggu (30/6/2024).

Baca Juga: Lewat Program Indonesia Pintar, Kemendikbudristek Salurkan Dana Pendidikan ke 17.953.268 siswa

Suharti menambahkan, fasilitasi Banpem diberikan dalam rangka mendorong berkembangnya komunitas sastra, termasuk meningkatkan peran komunitas, membantu optimalisasi pelaksanaan kegiatan komunitas, serta mendorong jumlah, mutu, dan penyebaran karya sastra.

Selain itu, bantuan penghargaan diberikan dalam rangka memberikan apresiasi kepada komunitas sastra atau perseorangan atas dedikasi mereka terhadap aktivitas kesastraan, termasuk pemberdayaan masyarakat.

“Upaya yang diinisiasi oleh Badan Bahasa ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan sastra untuk mengembangkan literasi masyarakat. Sekaligus, menjadi program yang berkelanjutan dan diperluas jangkauannya, sehingga komunitas sastra menjadi mitra strategis Kemendikbudristek,” ujar Suharti.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Imam Budi Utomo dalam laporannya mengatakan, pendaftar Banpem pada tahap pertama 2024 berjumlah 446 komunitas atau perseorangan.

Dari pendaftar tersebut, sebanyak 187 komunitas dan 121 perseorangan telah mengunggah berkas administrasi.

“Khusus untuk perseorangan, unggah berkas dilakukan oleh Balai atau Kantor Bahasa. Setelah melalui tahap verifikasi berkas dan penjurian, hanya 54 komunitas sastra dan 70 perseorangan yang dinyatakan lulus penilaian dewan juri,” kata Imam.

Salah satu bantuan yang diberikan adalah pembekalan kepada komunitas sastra yang telah dinyatakan lulus. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Sultan, Jakarta, pada 24-29 Juni 2024.

Kegiatan yang dikemas dalam lokakarya tersebut dihadiri oleh ketua dan bendahara komunitas sastra dengan jumlah 108 orang dan 56 sastrawan dari seluruh penjuru Tanah Air.

Selain itu, lokakarya ini juga menghadirkan narasumber dari Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek, Direktorat Jenderal Pajak, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memberikan penguatan kepada para calon penerima bantuan mengenai aturan pelaksanaan kegiatan berdasarkan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Kemendikbudristek Lepas 281 Mahasiswa Internasional Penerima Program Darmasiswa 2023-2024

Telah melalui proses panjang

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E Aminudin Aziz mengatakan bahwa program pemberian bantuan pemerintah khusus untuk komunitas sastra dan para sastrawan tersebut telah melewati proses perencanaan yang panjang.

Program tersebut berhasil direalisasikan secara perdana pada 2023 dan kembali dilanjutkan pada 2024.

“Kami yakin bahwa jangkauan komunitas sastra lebih luas, sampai ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kami juga harapkan program ini dapat diakses jauh lebih banyak oleh masyarakat,” kata Aminudin.

Aminudin menyebut, Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan juga hadir untuk mendorong eksistensi sastra Indonesia di tingkat global.

Misalnya saja, pada momen peringatan 100 tahun sastrawan AA Navis yang diperingati setiap 17 November. Hari kelahiran sastrawan tersebut menjadi momen perayaan di UNESCO.

Tahun ini, Badan Bahasa berkomitmen akan mendukung penuh partisipasi sastra indonesia untuk dalam perayaan tersebut.

Baca Juga: Perkuat Perlindungan HKI Penulis dan Berantas Buku Bajakan, Tokopedia Luncurkan Festival Pustaka Sastra

“Harapannya, sastra Indonesia dapat mengambil bagian di sastra dunia. Kami juga akan menawarkan program melalui penerjemahan sastra indonesia dan sastra daerah untuk diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Pada 2025 nanti, diharapkan residensi sastra akan naik ke tingkat dunia,” tambahnya.

Seperti diketahui, komunitas sastra dalam satu dasawarsa terakhir tumbuh cukup pesat. Pesatnya pertumbuhan komunitas sastra diikuti oleh produksi karya sastra yang terus bertumbuh.

Meski demikian, komunitas sastra di Indonesia menghadapi tantangan serius. Di tengah era teknologi yang semakin modern, banyak komunitas sastra yang keberadaannya tidak menentu, timbul dan tenggelam, terutama bagi komunitas sastra yang masih berkembang dan belum mapan.

Kendati demikian, masih banyak komunitas sastra yang eksis dalam melaksanakan kegiatan kesastraan. Keberadaan dan aktivitas komunitas sastra tersebut menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Melalui bantuan pemerintah, komunitas sastra diharapkan mampu mengoptimalkan perannya sebagai tempat dan media kreatif bagi sastrawan dan pegiat sastra dalam memproduksi karya sastra atau menyelenggarakan kegiatan kesastraan.