Grid.ID - Saat ini, banyak organisasi dan karyawan yang mulai menjalani penugasan hybrid dan jarak jauh secara permanen.
Tercatat 44 persen bisnis di seluruh dunia melaporkan pertumbuhan jumlah karyawan tetap yang bekerja dari luar negeri, seperti yang disorot dalam studi yang dilakukan oleh Remote, perusahaan terkemuka dalam pengembangan, pengelolaan, dan pemberian dukungan pada tenaga kerja yang tersebar secara global.
Dua sistem penugasan tersebut memberi karyawan lebih banyak kebebasan dalam mengatur jadwal mereka, namun juga mempersulit sebagian orang untuk istirahat dan berhenti bekerja.
Baca Juga: Virgoun Terjerat Kasus Narkoba, Inara Rusli Sampaikan Doa Ini!
Ketika pekerja jarak jauh menghadapi batasan yang berbaur antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, mengatasi dampak psikologis dan menerapkan mekanisme penanganan yang efektif menjadi sangat penting.
Dalam Kajian Vol. 1: Menilik Isu dan Urgensi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia, Bidang Kajian Microeconomics Dashboard, Laboratorium Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyimpulkan bahwa isu kesehatan mental pekerja patut mendapatkan perhatian khusus karena kesehatan mental yang terabaikan dapat berdampak negatif tidak hanya bagi penurunan produktivitas pekerja itu sendiri, namun juga dapat berdampak pada perekonomian secara makro.
Berikut adalah pemaparan dari Barbara Matthews, Chief People Officer dari Remote untuk mengenal dampak psikologis dari kerja jarak jauh dan mekanisme penanganan yang bisa diterapkan.
Memahami Dampak Psikologis
Bahkan sebelum pandemi Covid-19, permasalahan seperti kerja berlebihan, kewalahan, dan kelelahan sudah meningkat di seluruh dunia.
Dengan kerja jarak jauh, batasan antara bidang profesional dan pribadi semakin berbaur, sehingga menimbulkan tantangan besar terhadap kesehatan mental.
Penting untuk menilik beberapa tantangan ini sebelum menerapkan mekanisme penanganan yang mendasar karena transisi ke kerja jarak jauh juga memberikan peluang untuk mendefinisikan kembali cara kita mewujudkan keseimbangan kehidupan kerja dan kesejahteraan.