Find Us On Social Media :

Sebagian Limbah yang Dihasilkan Tidak Didaur Ulang, Limbah Kosmetik Sumbang Sampah ke Perairan

By Dianita Anggraeni, Jumat, 5 Juli 2024 | 18:11 WIB

Brand Korea Amorepacific atasi kerusakan lingkungan dampak limbah kosmetik dengan bersih-bersih sampah di Bandung.

Grid.ID – Berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) pada 2022, Indonesia tercatat sebagai penghasil sampah plastic terbesar kedua di dunia.

Setiap tahun, ada 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik, bahkan 1,29 juta ton sampah tersebut berakhir di TPA dan perairan laut. 

Salah satu sumber sampah tersebut adalah kemasan kosmetik bekas. 

Sementara itu, laporan dari Cosmetic Packaging Market – Growth, Trends and Forecasts (2020-2025), ada hampir 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik.

Baca Juga: Hoki Seumur Hidup Kepakai, Pengamen Ini Kaget Bukan Main Didatangi Andhika Babang Tamvan saat Nyanyi di Pinggir Jalan

Minderoo Foundation juga melaporkan, dari sekitar 120 miliar unit produksi kemasan kosmetik global, sebagian besar limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang.

Bermunculannya sampah kosmetik dan sampah skincare tidak cukup mudah untuk dikendalikan.

Faktanya, beberapa produk skincare hanya digunakan dalam beberapa waktu saja kemudian menjadi sampah. 

Seperti contohnya, produk sheetmask yang penggunaanya hanya dipakai 15-20 menit saja lalu kemudian dibuang.

Baca Juga: Siap Basah-basahan, Cha Eun Woo Bakal Tampil di WATERBOMB SEOUL 2024

Padahal, limbahnya dapat memakan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai. 

Menyadari hal tersebut, Amorepacific melakukan aksi “Support the Local Heroes” bersama Waste4Change untuk mendukung pengelolaan sampah dan kebersihan di Bandung.