Jika Keanu bersemangat karena bisa mewujudkan cita-citanya, lain halnya dengan Angelina Sondakh.
Tentu sebagai ibu Angie bangga karena berhasil menemani anaknya mewujudkan cita-cita, namun terselip kekhawatiran pula di diri Angie.
Terlebih, almarhum suaminya, Adjie Massaid, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia saat bermain bola.
“Hari ketiga itu overstrain, kakinya sakit, aku inget mas Adjie, tendonnya kan pernah kena juga. Memang disuruh istirahat kan.”
“Aku punya traumatik sendiri kalau lihat lapangan hijau,” kata Angie merujuk pada kematian Adjie Massaid.
“Pas kemarin dia (Keanu) muscle torn, aku bilang ‘udah deh udah’,” ujar Angie khawatir.
Kesedihan Angie juga sempat timbul lantaran pada kesempatan itu, Keanu tak ditemani oleh ayahnya, berbeda dari anak-anak lain yang ditemani ayah mereka.
Ketika membicarakan hal itu, Angie kembali menangis.
“Yang lain diantar bapaknya, mungkin Keanu malu diantar ibunya,” kata Angie.
“Kalau diantar bapaknya anak-anak lain kok welcome saja.”
“Kalau anaknya didorong kuat, bapaknya protect gitu, mungkin kalau ada mas Adji akan beda ya, jadi mellow sih,” kata Angie.
Beruntung, rupanya Keanu tak mempermasalahkan faktanya hanya sang ibu yang bisa mengantarnya berlatih sepak bola.
Di umurnya yang masih sangat belia, Keanu justru bersikap dewasa dan legowo jika kini sang ayah tak bisa menemaninya.
“Aku sih biasa saja, aku sudah ikhlasin aja, it is all about accepting,” kata Keanu.
“Support mami luar biasa, for me she’s special, karena gak semua anak bisa (merasakan kesempatan) begitu,” kata Keanu yang disambut tangis Angie. (*)