Grid.ID - Satu keluarga dinyatakan mengidap stroke secara mendadak.
Padahal sebelum mengidap stroke, keluarga itu sukses menjalani bisnis.
Ternyata kebiasaan buruk saat menjalani bisnis menjadi asalan mengapa keluarga itu mengidap stroke.
Kisah ini diungkap seorang perawat asal Taiwan bernama Tan Dunci.
Melansir Sanook via TribunnewsMaker.com, Jumat (5/7/2024), awalnya ia menceritakan pengalamannya merawat pasien yang seluruh anggota keluarganya mengalami stroke iksemik.
Putra keluarga tersebut yang masih berusia 10 tahun juga didiagnosis menderita tekanan darah tinggi.
Ditemukan bahwa penyebab penyakit itu adalah makan lemak babi setiap kali makan.
Setelah ditelusuri, ternyata keluarga itu menjalankan bisnis jual beli babi.
Hal itu membuat mereka tak hanya makan daging babi setiap hari, tetapi juga memakai lemaknya untuk memasak.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Sakit Tenggorokan Memang Hal Buruk, Ada Penyesalan sampai Rasa Bersalah, Waspadalah
Seiring berjalannya waktu, anggota keluarga jatuh sakit satu per satu.
Saat diperiksa ke dokter, keiganya divonis mengalami stroke.
Lebih dari itu, anak berusia 10 tahun, yaitu usia yang seharusnya penuh energi menyenangkan, harus menderita tekanan darah tinggi.
Itu karena lemak babi mengandung asam lemak jenuh yang tinggi.
Sehingga akan meningkatkan kolesterol jahat.
Konsumsi berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan, karena berbagai jenis minyak goreng dapat bertahan pada suhu yang berbeda-beda selama memasak, oleh karena itu harus memilih menu yang sesuai.
Sementara itu, rasa sesekali lemak babi pada makanan dianggap tidak berbahaya.
Tapi keluarga ini menggunakannya setiap kali makan, sehingga mengakibatkan berbagai penyakit datang.
Memilih minyak yang baik dengan hati-hati sama pentingnya.
Terkait hal ini, Tan Dunzi berpesan agar dalam memasak sebaiknya usahakan menggunakan minyak yang tersedia,
"Tinggi asam lemak tak jenuh tunggal," yang direkomendasikan oleh American College of Cardiology termasuk minyak teh, minyak zaitun, dan minyak canola , yang semuanya kaya akan asam lemak tak jenuh ganda.
Minyak seperti itu dapat membantu meningkatkan kolesterol baik tubuh.
Sekeluarga Sakit Keras, Syok Saat Tanah Rumahnya Digali dan Ditemukan Benda ini
Kisah satu keluarga sakit keras juga sempat viral usai diunggah ke Facebook.
Melansir dari The Thaiger, kisah itu dialami dari seorang wanita yang berusia 28 tahun.
Ia diketahui tinggal di sebuah rumah satu lantai di distrik Thung Rang, Surat Thani, yang dibangun oleh orang tuanya pada tahun 2021.
Berlokasi di tepi jalan, rumah tersebut berdekatan dengan tempat tinggal orang tua dan saudara kembarnya, serta anggota keluarga lainnya.
Keberadaan benda-benda misterius tersebut terungkap berada 24 sentimeter di bawah fondasi rumahnya.
Pemilik rumah menjelaskan bahwa orang tuanya sendiri yang membangun rumah tersebut pada tahun 2021 tanpa bantuan tenaga profesional.
Namun, setelah pindah ke sana, ia mengalami serangkaian peristiwa malang.
Ibunya jatuh sakit dan terbaring di tempat tidur selama dua bulan, diikuti oleh ayah dan saudara laki-lakinya yang juga merasakan sakit.
Pada akhirnya, saudara kembarnya pun mengalami sakit perut yang parah pada tahun 2022, yang tidak bisa diatasi dengan pengobatan medis biasa.
Setelah campur tangan spiritual seorang guru lokal, kesehatan saudara perempuannya membaik.
Guru tersebut menduga ada hal tak menyenangkan di rumahnya, sehingga pemilik rumah mengundangnya untuk menyelidiki.
Wanita itu juga membagikan keresahannya terkait perceraian dan masalah keuangan.
Pada tanggal 9 Desember, dia meminta bantuan gurunya sekali lagi.
Sang guru datang dan dengan tongkatnya, menemukan sebuah tas di bawah lantai rumahnya.
Baca Juga: Perjuangan Istri Dorman Borisman, Temani Suami di Masa Kritis hingga Detik Terakhir
Tas tersebut berisi aneka barang aneh seperti jeruk purut, paku, lilin lebah purba, gigi binatang, selembar kain yang basah dengan cairan kuning, potongan bekas kremasi, dan pecahan mangkok.
Dilengkapi dengan pesan yang meramalkan kerusakan rumah pada tahun 2023, sakit ibu pada tahun 2023, dan kematian pada tahun 2024.
Meski tak tahu siapa yang menaruh benda-benda itu, pemilik rumah yakin ada motif jahat di baliknya.
Dia menegaskan bahwa keluarganya tak pernah berselisih dengan siapa pun dan yakin pelakunya ingin ibunya meninggal.
Saat ini, pemilik rumah telah menempatkan barang-barang tersebut di bawah kuil di depan rumahnya, sambil memohon agar pelaku menghentikan perbuatannya.
(*)