Suster menyampaikan bahwa Soeharto dalam keadaan kritis.
Ketika tiba di ruang perawatan, Soeharto sudah ditemani oleh Sigit.
Wajahnya terlihat tenang, tanpa tanda-tanda kesakitan. Matanya tertutup rapat.
Tutut memutuskan untuk memanggil semua anggota keluarga. Setelah mereka tiba di ruang perawatan, satu per satu anggota keluarga mencium tangan Soeharto.
Anak-anak Soeharto mengucapkan istighfar dan tasbih di telinga ayah mereka.
Hingga akhirnya Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya, wajahnya tidak menunjukkan rasa sakit.
Melansir dari Kompas.com, Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Ayahnya, Kertosudiro, adalah seorang petani dan asisten lurah dalam pengairan sawah desa, sementara ibunya bernama Sukirah.
Pendidikan Soeharto dimulai saat ia berusia 8 tahun, mengawali di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean.
Kemudian, ia pindah ke SD Pedes setelah ibunya dan suaminya, Pramono, pindah rumah ke Kemusuk Kidul.
Namun, Kertosudiro memindahkan Soeharto ke sekolah di Wuryantoro, dimana ia tinggal bersama adik perempuan Kertosudiro.