Find Us On Social Media :

Gegara Ingin Semir Gratis, Pria di Surabaya Nekat Bacok Pemilik Salon, Korban Alami Luka Sobek dan Jalani Perawatan

By Ines Noviadzani, Rabu, 17 Juli 2024 | 19:29 WIB

Pria di Suarabaya nekat bacok pemilik salon.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Seorang pria di Surabaya nekat membacok pemilik salon gegara tak ingin membayar usai mewarnai rambutnya.

Dilansir dari laman Kompas.com, pelaku pembacokan terhadap pemilik salon diketahui bernama Danang (25).

Ia melarikan diri usai melancarkan aksinya pada Sabtu (13/7/2024).

Namun kepolisian berhasil menangkap dirinya setelah dua jam melarikan diri.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Wonocolo, Kompol M Sholeh.

"Dalam waktu kurang dari 2 jam dia tertangkap. Larinya ke utara, tim meminta petunjuk masyarakat sehingga bisa kami kejar," ujar Sholeh.

Diketahui tersangka datang ke salon sebanyak dua kali.

Pada kedatangan pertama ia hanya menanyakan harga untuk menyemir rambut.

"Sebelumnya, dia datang hari Jumat (12/7/2024), menanyakan harga menyemir rambut itu berapa. Dijawab korban harga menyemir rambut itu kurang lebih Rp 250 ribu," jelasnya.

Pelaku yang tak memiliki uang lantas mengancam korban hingga melakukan tindak kekerasan.

Baca Juga: Kerja Jadi Penjual Sayur Keliling dan Loper Koran, Pasutri di Banten Ini Sukses Kuliahkan 3 Orang Anaknya hingga Duduki Profesi Ini: Saya Buta Huruf Gak Sekolah

Seorang saksi bernama Irwansyah mengatakan aksi tersebut dialami oleh Mujayani (36).

Korban berteriak minta tolong dengan kondisi tangan yang sudah berdarah.

"Mbak Yani teriak minta tolong, pas keluar salon sudah berdarah. Tapi pelaku langsung kabur pakai kendaraan (korban), melawan arus ke arah barat, depan Jalan Ahmad Yani," jelas Irwansyah.

Sementara dilansir dari laman Surya.co.id, korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan tangan.

Diketahui korban kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Sosok korban pun dikenal sebagai orang yang baik pada masyarakat sekitar.

"Orangnya baik, kalau mau ke mana-mana lewat selalu menyapa gitu. Biasa dipanggil tante, tante gitu. Ini tetangga juga rencananya mau menjenguk," ujar salah satu tetangga korban.

(*)