Mengejutkannya lagi, melansir dari TribunJateng.com, pada Jumat (19/7/2024), sekolah tempat Dono mengajar tetiba kedatangan satu guru perempuan baru.
Guru tersebut pun diketahui berstatus kontrak kerja individu (KKI).
Sontak saja, hal ini membuat Dono makin syok, air matanya pun sempat menetes memikirkan nasibnya.
"Selesai upacara, saya dan teman saya yang perempuan guru agama juga, itu dipanggil di ruang kepala sekolah. Disampaikan, 'mohon maaf bapak, ibu',” ungkap Dono.
Padahal, meski berstatus honorer, Dono diketahui telah memiliki Data Pokok Pendidikan (Dapodik)-nya dan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
Hanya saja, saat tes seleksi untuk mendaftar KKI, Dono tak lolos.
"Sudah coba (daftar KKI) bulan Desember kemarin, tapi enggak lulus.
Ternyata, menurut informasi, itu tes hanya formalitas saja," kata Dono.
Alhasil, Dono mau tak mau harus menelan pil pahit dan hanya bisa berpasrah.
Meski begitu, Dono kini juga diketahui tengah mencari lowongan untuk bisa kembali mengajar.
Selain itu, Dono juga ikut menjadi pembina ekskul belajar tulis Alquran di sekolah sebelumnya ia mengabdi.
(*)