Grid.ID – Penyanyi dangdut Irma Darmawangsa baru saja menjalani operasi plastik (oplas) untuk hidungnya.
Tak seperti selebriti lainnya yang tengah berbondong-bondong ke Korea Selatan, Irma Darmawangsa memilih melakukan oplas di sebuah klinik di Jakarta.
“Iya di Sunter aja, di Sunter depan pasar lagi tuh kliniknya, pasar Sunter Ijo,” ucap Irma Darmawangsa dikutip dari video di instagram @rumpi_ttv.
Irma Darmawangsa mengaku membayar penuh untuk mendapatkan bentuk hidung idamannya itu.
Dia mengaku hanya dapat potongan biaya tapi bukan kerjasama endorse.
“Bayar aku, kalau endorse kan aku posting, kan ga ada itu di reels, di ig-nya, tapi dapet diskon,” jelas Irma Darmawangsa.
Irma juga mengaku tak punya cukup biaya untuk melakukan oplas di Korea Selatan.
Dibanding untuk biaya oplas di luar negeri yang terbilang mahal, Irma memilih untuk menyisihkan dananya untuk kebutuhan sekolah anak.
“Duitnya kurang,” kata Irma.
“Soalnya berbarengan sama anak aku baru masuk SMP, belom SMA, wah bayarnya mahal udah gitu sekarang harus pakai tab lagi, beli lagi.”
Alasan Irma melakukan operasi plastik pada hidungnya bukan hanya sekedar untuk mempercantik penampilan.
Irma mengaku bentuk hidungnya miring akibat pernah suntik silikon.
“Yang nggak baik-baiknya pas aku pakai silikon, itu pakai silikon miring, harus pakai shading,” cerita Irma Darmawangsa.
Sebelum melakukan oplas, Irma Darmawangsa memang sempat menjalani prosedur estetika namun dia merasa tertipu hingga berakibat pada bentuk hidungnya yang miring.
Padahal secara alamiah, pelantun Bang Jarwo ini memiliki bentuk hidung yang menarik.
“Kayak nyokap saya, tapi mama saya mirip bunda Christine Hakim kayak gitu hidungnya,” ucap Irma Darmawangsa.
“Oh bagus dong,” timpal host Rumpi Trans TV, Feni Rose.
Tapi merasa kurang cukup, Irma Darmawangsa mengaku oplas hidung karena ingin seperti penyanyi asal Amerika, Ariana Grande.
“Kayak Ariana Grande. Aku ngasih ke dokter pas konsul aku kasih liat aku mau kayak gini, terus ditanya ‘Kenapa mau kayak dia?’. Ya aku maunya kayak gitu biar kayak blasteran-blasteran Eropa,” cerita Irma Darmawangsa.
(*)