Find Us On Social Media :

Innalillahi, Mantan Wapres RI Hamzah Haz Meninggal Dunia, Beginilah Sepak Terjangnya Semasa Muda, Sempat Jadi Dosen hingga Wartawan

By Widy Hastuti Chasanah, Rabu, 24 Juli 2024 | 14:15 WIB

Innalillahi, Mantan Wapres RI Hamzah Haz Meninggal Dunia, Beginilah Sepak Terjangnya Semasa Muda, Sempat Jadi Dosen hingga Wartawan

Grid.ID - Kabar duka datang dari wakil presiden ke-9 RI Hamzah Haz.

Wapres ke-9 RI Hamzah Haz dikabarkan meninggal dunia pada pada Rabu (24/7/2024) hari ini, pukul 09.30 WIB.

Wapres ke-9 RI Hamzah Haz menghembuskan napas terakhirnya di usia 84 tahun.

Melansir dari Kompas.com, kabar itu awalnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar, telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 di kediaman Tegalan," kata Arwani kepada Kompas.com, Rabu.

Arwani mengatakan, jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, pada Rabu siang.

Berpulang di usia 84 tahun, lantas bagaimanakah sepak terjang Hamzah Haz semasa hidupnya?

Diketahui, Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940.

Hamzah Haz merupakan Wapres ke-9 RI mendampingi Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001-2004. Melansir dari Wartakotalive.com, Hamzah merupakan sosok aktivis yang mulai berorganisasi sejak dirinya mengenyam pendidikan di sekolah menengah pertama (SMP) di Pontianak.

Dia lantas lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak pada 1961.

Baca Juga: BREAKING NEWS, Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz Meninggal Dunia, Dimakamkan di Pemakaman Keluarga

Sebelum jadi politisi, Hamzah Haz pernah jadi wartawan surat kabar Pontianak, Harian Bebas, serta menjadi Pemimpin Umum Harian Berita Awau.

Ia kemudian merantau ke Yogyakarta melanjutkan pendidikan di Akademi Koperasi.

Sempat jadi ketua organisasi, Hamzah Haz lantas kembali ke Pontianak untuk melanjutkan pendidikannya.

Hamzah Haz kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Selama kuliah, ia pernah diamanahi jadi Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak dan sempat mendirikan organisasai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kampusnya.

Setelah itu, karier politik Hamzah Haz dimulai.

Kala itu, Hamzah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) pada 1971.

Pasca terjadinya fusi atau peleburan antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP.

Ia menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu pada 1998 - 2007.

Hamzah Haz terpilih sebagai Anggota DPR RI secara terus menerus selama beberapa periode setelah NU dan PPP melebur.

Pada tahun yang sama saat dirinya menjabat sebagai Ketum PPP, Hamzah Haz juga menjabat sebagai Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di bawah kepemimpinan Presiden B. J. Habibie.

Baca Juga: Kimberly Ryder Akui Sudah Ditalak 3 Oleh Edward Akbar

Ketika Abdurrahman Wahid diangkat menjadi presiden menggantikan B. J. Habibie, Hamzah Haz kembali menduduki kursi menteri.

Ia diangkat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada 29 Oktober 1999.

Namun ia hanya menjabat selama 2 bulan.

Keluar dari kabinet Gus Dur, Hamzah Haz menjadi kritikus yang vokal terhadap pemerintah.

Ia kemudian ditunjuk sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2001.

Sebelumnya, untuk meraih kursi wakil presiden ia harus bersaing dengan kandidat lain yang juga cukup kuat seperti Akbar Tandjung, Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, serta Siswono Yudo Husodo.

Berikut rekam jejak karier Hamzah Haz dikutip dari TribunnewsWiki:

- Guru SM Ketapang (1960 – 1962)

- Wartawan surat kabar Bebas, Pontianak (1960 – 1961)

- Pimpinan Umum Harian Berita Pawau, Kalimantan Barat

- Ketua Badan Pemeriksa Induk Koperasi Kopra Indonesia (1965 – 1970)

- Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak (1968 – 1971)

- Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (1971)

- Anggota DPRD Kalimantan Barat (1968 – 1971)

- Anggota DPR RI (1971 – 2001)

- Menteri Negara Investasi / Kepala BKPM (1998 – 1999)

- Menko Kesra dan Taskin (1999)

- Wakil Presiden RI (2001 – 2004)

(*)