Namun pada awalnya S enggan mengakui perbuatan bejatnya.
"Yang bersangkutan mengakui tangannya geser nyenggol," ujar Subariman, dikutip dari Tribun Jateng.
Pertemuan dengan 10 orang tua korban telah dilaksanakan dan S diusir dari kampung.
Sementara istri dan dua anaknya masih berada di rumah.
S diusir lantaran warga khawatir dengan psikologi para korbannya.
"Yang meninggalkan lokasi itu yang cuma pria, anak dan istrinya masih di rumah. Mungkin menunggu sudah mapan terlebih dahulu," jelasnya.
(*)