Grid.ID - Jenama streetwear asal Bali, Future Loundry, lahir dari gerakan subkultur Indonesia yang diiniasi oleh seniman Ican Harem.
Ican menamai inisiatif ini dengan nama ‘Harem’, yang berfokus pada DIY fashion dan pembuatan merchandise untuk musisi dan brand, baik lokal maupun luar negeri.
Sejak saat itu, ‘Harem’ tumbuh pesat secara organik. Pada tahun 2019, desainer-seniman Manda Pinky bergabung, dan sejak saat itu lah Future Loundry berdiri.
Dengan akar budaya Indonesia yang kuat, mereka menghadirkan pandangan segar tentang budaya dan subkultur Asia Tenggara.
Terinspirasi dari kehidupan sehari-hari para pendirinya di Denpasar, mereka memadukan estetika ekstrim dan sentuhan cheesy yang ikonik.
Jenama ini melahirkan imajinasi futuristik tentang busana pasca-apokaliptik Indonesia, menawarkan perspektif baru yang memukau dan memikat bagi para skena streetwear tanah air.
Future Loundry kini telah memantapkan dirinya di dalam skena underground secara global.
Jenama ini bekerja sama dengan berbagai seniman dan musisi internasional, serta mempertahankan klien seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, Ho9909, dan banyak lagi.
Saat ini, koleksi Future Loundry tersedia di Tokyo, Amsterdam, Singapura, dan Berlin.
Dalam debutnya di JF3 Fashion Festival, Future Loundry mempresentasikan koleksi bertajuk “DEEPSCROLL HEALING” pada penutupan JF3 Fashion Festival 2024, 4 Agustus 2024 pukul 19.00 di Salsa Fashion Tent, Summarecon Mall Serpong.
Mengadaptasi kultur internet dan teknologi, koleksi ini mengilustrasikan cara manusia modern mengakses informasi secara cepat dan penuh kebisingan, mencerminkan sikap generasi kini yang menunjukkan sifatnya melalui gaya busana yang penuh ironi.
Baca Juga: Gandeng 6 Brand Lokal, Lakon Store Ajak Nostalgja Film dan Serial Lewat Mode di JF3 2024