Find Us On Social Media :

Viral, Tak dapat Izin Gunakan Ambulans, Warga Jombang Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 3 Km

By Ines Noviadzani, Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:29 WIB

Warga Jombang tandu jenazah sejauh 3 km gegara tak dapat izin pakai ambulans.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Belum lama ini beredar kabar viral terkait warga Jombang yang harus tandu jenazah sejauh 3 km.

Diketahui hal itu terjadi lantaran tidak diizinkan memakai ambulans desa.

Dilansir dari Kompas.com, pada awalnya kabar tersebut beredar setelah sebuah video menunjukkan puluhan warga sedang menandu jenazah dengan berjalan kaki.

Dari video yang beredar tampak beberapa warga bergantian memikul tandu jenazah melalui sebuah jalan desa.

"Miris, karena tidak adanya ambulans, warga Desa Jipurapah harus ditandu dari Desa Marmoyo menuju Desa Jipurapah," ungkap si perekam.

Diketahui peristiwa yang terekam terjadi di Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang pada Senin (5/8/2024).

Sementara dilansir dari Tribunnews, warga desa diketahui menandu jenazah Paiman (70).

Diketahui sudah lama sarana transportasi menjadi kendala di desa tersebut.

Kondisi desa yang berada di pelosok hutan hingga jalanan yang tidak mulus menyebabkan kendala pengantaran jenazah Paiman terjadi.

Berdasarkan keterangan dari Sumali (50) yang merupakan warga setempat, alasan para warga menandu jenazah ialah lantaran pemdes diduga tak mengizinkan ambulans untuk digunakan.

Baca Juga: Viral Usai Tabrak Lari Emak-emak hingga Tewas, Marisa Putri yang Hobi Flexing Tenyata Bukan Anak Orang Tajir: Bapak Tersangka Petani

Saat ditanya terkait alasan di baliknya, Sumali mengatakan dirinya tak terlalu mengetahui.

"Dari masyarakat Jipurapah ini sudah berkomunikasi dengan pihak desa, kalau mau meminjam ambulans desa. Tapi, katanya tidak boleh diangkut pakai ambulans. Alasannya tidak jelas," tambahnya.

Lebih lanjut, keluarga disebut tak miliki biaya untuk menyewa mobil yang khusus untuk mengangkut jenazah.

"Kalau mau sewa, mengeluarkan biaya lagi. Pihak keluarga ini tidak punya banyak biaya," jelasnya.

warga desa pun berharap ada kebijakan yang jelas terkait hal tersebut.

"Semoga ada kebijakan yang jelas dan memihak masyarakat kecil. Kasihan warga apalagi jarak desa ke desa di tempat ini sangat jauh, jadi pasti membutuhkan fasilitas jika ada kejadian seperti ini," tandasnya.

(*)