Korban diketahui berinisial F yang dianiaya oleh pengasuh di daycare tersebut.
Sejumlah saksi termasuk pemilik dan pengasuh di daycare kini telah diamankan polisi.
Pemilik daycare pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sebagai pemerhati anak, Kak Seto turut berikan tanggapannya.
Menurutnya, anak-anak korban kekerasan di tempat penitipan kini mengalami trauma dan tak mau sekolah.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menekankan bahwa korban harus mendapatkan perlindungan secara psikologi.
"Selain pelaku, korban jangan dilupakan, harus segera dapat treatment psikologis, agar tumbuh kembangnya baik dan cepat pulih sediakala," ujarnya.
Lebih lanjut, ia meminta daycare yang bermasalah tersebut agar segera ditutup.
"Kami menyimpulkan, ini fenomena gunung es yang banyak terjadi di beberapa tempat."
"Kekerasan terhadap anak tidak terdeteksi lingkungan. Ini terungkap karena ada laporan," jelasnya.
Ia bersama lembaganya telah mendatangi Polres Pekanbaru untuk meminta kasus tersebut diusut secara tuntas.
Baca Juga: Tak Berkutik! Meita Irianty, Pemilik Wensen School Akui Aniaya Balita di Daycare, 4 Saksi Diperiksa
(*)