Hanya terdapat kandang burung yang dicat putih, dengan lebar sekitar 1 meter, berdiri di sudut kanan depan rumah.
Cat putih pada rangka kandang terlihat sudah pudar.
Mengintip ke bagian atap rumah bagian belakang, tampak sebuah bangunan dengan dua lantai, memiliki arsitektur yang serupa dengan rumah utama dan warna dinding yang sama.
Jalur kendaraan selebar 3 meter membentang dari pos jaga hingga ke depan lobi utama rumah. Dua pintu utama berbahan kayu cokelat muda terbuka di depan lobi, seolah menanti kedatangan para tamu.
Namun, pada sore itu, tidak ada seorang pun tamu yang datang ke rumah tersebut.
Kesunyian dan kegelapan.
Itulah yang dirasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut.
Saat ini, rumah Cendana yang dulunya menjadi pusat pengambilan keputusan pada masa pemerintahan Soeharto, sudah ditinggalkan pasca wafatnya Soeharto pada 27 Januari 2008.
Tidak ada satu pun dari enam anak Soeharto yang tinggal di rumah bersejarah itu.
Update Kondisi Rumah Cendana Sekarang