Find Us On Social Media :

Kondisi Istana Cendana Usai Ditinggal Soeharto dan Bu Tien, Kini Sepi bak Rumah Kosong, Kental Nuansa Militer

By Ulfa Lutfia Hidayati, Jumat, 9 Agustus 2024 | 17:31 WIB

Soeharto, Ibu Tien, dan Istana Cendana

Grid.ID - Istana Cendana merupakan tempat berseharah bagi Soeharto.

Karena di istana Cendana inilah ia tinggal bersama sang istri, Siti Hartinah alias Ibu Tien.

Namun setelah Soeharto meninggal dunia, kondisi istana Cendana terlihat sepi bak tak berpenghuni.

Puluhan tahun berlalu, rumah bersejarah itu ternyata tidak banyak berubah.

Masih seperti dulu, rumah Cendana memiliki aura militer yang kuat.

Bekas rumah keluarga Soeharto yang terletak di Jalan Cendana nomor 6-8, Menteng, Jakarta Pusat itu meniliki cat berwarna hijau.

Selain warna cat, desain arsitektur tempat tinggal Cendana juga menampilkan sentuhan militer yang kuat.

Satu-satunya perbedaan terletak pada bagian pagar depan yang memiliki panjang lebih dari 20 meter.

Pagar depan rumah sang jenderal hanya berupa teralis besi setinggi 1,5 meter yang dicat dengan warna kuning.

Baca Juga: Punya Warung Makan di Bali, Titiek Soeharto Tak Gengsi Bantu Goreng Telur di Dapur, Aksi Mantan Istri Prabowo Subianto Banjir Pujian

Sebelumnya, pagar rumah milik Presiden Republik Indonesia ke-2 itu dicat dengan warna putih.

Berjalan sekitar 10 meter dari pintu masuk utama, terdapat sebuah pos penjagaan yang berdiri tegak dan didominasi oleh warna cat hijau militer.

Pos tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan pos penjagaan di markas-markas militer.

Empat tiang setinggi sekitar 2,5 meter berdiri tegak untuk menopang keempat sisi atap pos penjagaan itu.

Di dalam pos, terdapat sebuah meja panjang setinggi sekitar 1 meter yang digunakan oleh petugas penjaga.

Di halaman aspal depan rumah, terparkir enam mobil.

Termasuk di antaranya adalah sedan swift, dua unit Kijang 1800 cc, Innova, minibus SUV Escudo, dan All New Xenia dengan plat nomor B 805 EVE yang terparkir membentuk formasi seperti siku.

Dua pohon Beringin yang lebat daunnya, menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup sang pemilik rumah, masih berdiri tegak di taman kecil di depan rumah.

Sementara itu, atap rumah terbuat dari genteng.

Baca Juga: Inilah Sosok Mantan Istri Irwan Mussry, Tri Hanurita, Masih Saudara dengan Soeharto dan Anak Konglomerat di Indonesia

Namun, warna oranye pada bagian atap rumah sang jenderal terlihat pudar dan ditumbuhi lumut.

Tidak banyak detail yang terlihat dari depan rumah.

Hanya terdapat kandang burung yang dicat putih, dengan lebar sekitar 1 meter, berdiri di sudut kanan depan rumah.

Cat putih pada rangka kandang terlihat sudah pudar.

Mengintip ke bagian atap rumah bagian belakang, tampak sebuah bangunan dengan dua lantai, memiliki arsitektur yang serupa dengan rumah utama dan warna dinding yang sama.

Jalur kendaraan selebar 3 meter membentang dari pos jaga hingga ke depan lobi utama rumah. Dua pintu utama berbahan kayu cokelat muda terbuka di depan lobi, seolah menanti kedatangan para tamu.

Namun, pada sore itu, tidak ada seorang pun tamu yang datang ke rumah tersebut.

Kesunyian dan kegelapan.

Itulah yang dirasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut.

Baca Juga: Patahkan Tudingan Bukan Anak Biologis Bambang Trihatmodjo, Paras Anak Mayangsari Plek-Ketiplek Anggota Keluarga Cendana ini Saat Muda

Saat ini, rumah Cendana yang dulunya menjadi pusat pengambilan keputusan pada masa pemerintahan Soeharto, sudah ditinggalkan pasca wafatnya Soeharto pada 27 Januari 2008.

Tidak ada satu pun dari enam anak Soeharto yang tinggal di rumah bersejarah itu.

Update Kondisi Rumah Cendana Sekarang

Menilik dari akun TikTok @matthewjedidiah, seorang warganet memperlihatkan rumah Soeharto di Jalan Cendana yang tak berpenghuni itu.

Sang pemilik akun sempat meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga keamanan untuk mengambil gambar rumah Keluarga Cendana.

Namun sayang, pemilik akun tak mengizinkan untuk mengambil gambar bagian dalam rumah.

Dia hanya diizinkan mengambil gambar hanya bagian luar rumah saja.

Kondisi rumah Cendana kini tak berpenghuni, dulu jadi saksi kejayaan Soeharto. “Ini rumahnya panjang banget,” ucapnya dikutip TribunTrends dari TikTok @matthewjedidiah, Selasa, (11/6/2024).

Baca Juga: Dinikahi Cucu Keluarga Cendana di Usia Belia, Begini Kabar Artis Lawas ini Setelah Cerai dan Jadi Istri Raja Sinetron

Rumah yang memiliki cat berwarna hijau khas militer itu sudah tampak tua.

Selain warna cat, desain arsitektur tempat tinggal Cendana juga menampilkan sentuhan militer yang kuat.

Kalau dulu pagar bercat kuning, kini Istana Cendana memiliki pagar berwarna putih.

Dari luar pagar, ada banyak patung di bagian halaman rumah serta ada pos kecil di bagian depan rumah.

Rumah yang menjadi kebanggaan mendiang Soeharto itu tampak tak terawat seperti rumah kosong.

Alasan Soeharto Memilih Istana Cendana daripada Istana Merdeka

Dikutip dari buku “Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya” yang ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH, diterbitkan PT Citra Kharisma Bunda Jakarta, tahun 1982, bukan tanpa alasan pilihan itu diambil Soeharto.

Namun, dirinya melakukan hal tersebut untuk kepentingan dan kebaikan keluarga.

"Saya memilih tinggal di Jalan Cendana No. 8, di daerah Menteng dan tidak pindah ke Istana Merdeka.

Baca Juga: Beginilah Kondisi Rumah Cendana Usai Soeharto Meninggal Dunia, Kini Memprihatinkan Padahal Dulu Jadi Kebanggaan

Saya mengambil keputusan ini bukan karena tidak mau, melainkan demi kepentingan dan kebaikan keluarga," demikian penuturan Soeharto dikutip dari buku tersebut.

Soeharto tidak ingin anak-anaknya terpisah dari masyarakat.

Meski dirinya menyadari dengan kedudukannya sebagai presiden tentu kebebasannya akan terbatas.

Namun, tidak bagi anak-anaknya. Dengan tinggal di rumah pribadi tentunya akan memiliki pergaulan yang lebih bebas, ketimbang harus tinggal di Istana.

"Dalam pada itu saya sadar, sesuai dengan kedudukan saya, meski saya tinggal di rumah ini kebebasan kami tetap terbatas.

Tetapi, pergaulan anak-­anak saya tentu masih lebih bebas daripada kalau mereka tinggal di Istana," tandasnya.

(*)