Find Us On Social Media :

Simak! Ini Strategi E-Commerce untuk Meraih Posisi Sebagai Platofrm Pilihan Pembeli dan Penjual

By Content Marketing ADV, Senin, 12 Agustus 2024 | 08:00 WIB

E-commerce menjadi salah satu pendongkrak pertumbuhan bisnis di Indonesia.

Grid.ID - Kemajuan teknologi membuat berbagai kegiatan bisa dilakukan dengan koneksi internet. Salah satunya, berbelanja secara online melalui platform e-commerce.  

Hingga 2024, tren berbelanja online pun terus meningkat. Hal tersebut dibuktikan melalui riset perusahaan IPSOS pada Juni 2024 dengan judul "Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce".

Dalam risetnya, IPSOS menemukan bahwa popularitas e-commerce di kalangan konsumen berasal dari tiga faktor, yakni pengalaman berbelanja, kecepatan pengiriman, dan harga termurah.

IPSOS pun membandingkan performa sejumlah e-commerce di Indonesia sebagai acuan. E-commerce tersebut adalah Shopee, Tokopedia, Lazada, dan TikTok Shop.

Untuk pengalaman berbelanja, sebanyak 62 persen responden IPSOS mengatakan bahwa Shopee menjadi pilihan pertama mereka dalam berbelanja.

Sebanyak 46 persen lainnya memilih Tokopedia, 42 persen lainnya memilih TikTok Shop, lalu disusul dengan Lazada sebanyak 36 persen.

Selanjutnya, riset ini juga mengukur penilaian kecepatan pengiriman dari para responden. Hasilnya, sebanyak 60 persen responden memilih Shopee sebagai aplikasi belanja online yang unggul dalam kecepatan pengiriman.

Baca Juga: Manfaatkan Shopee Live, Brand Lokal Dushishoes Dapat Peningkatan Pesanan hingga 16 Kali Lipat!

Angka ini disusul oleh Tokopedia sebanyak 16 persen, Lazada sebanyak 13 persen, dan TikTok Shop sebanyak 11 persen.

Sementara untuk harga termurah, sebanyak 64 persen responden menilai bahwa Shopee memiliki harga jual yang lebih kompetitif.

Angka ini disusul oleh Lazada sebanyak 13 persen, Tokopedia 12 persen, dan TikTok Shop sebesar 11 persen.

Fitur live shopping jadi andalan

Selain ketiga indikator di atas, fitur live shopping juga diketahui ikut mempengaruhi aktivitas belanja  para konsumen.

Tren belanja menggunakan fitur live streaming dibahas lebih dalam oleh riset Populix berjudul ‘Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia’.

Diketahui, sebanyak 69 persen konsumen di Indonesia sering menggunakan fitur Shopee Live yang ada di aplikasi Shopee.

Selain Shopee, fitur serupa juga sering digunakan konsumen di TikTok Live dengan persentase 25 persen, Tokopedia Play sebanyak empat persen, dan LazLive sebanyak dua persen. Ada dua kategori barang yang sering dibeli melalui fitur ini, yakni fesyen dan kecantikan.

Khusus produk fesyen, fitur Shopee Live digunakan oleh 79 persen konsumen, disusul oleh TikTok Live sebanyak 44 persen. Sedangkan untuk kategori Kecantikan, Shopee Live dipakai oleh 71 persen konsumen, lalu disusul dengan TikTok Live sebanyak 51 persen.

 Baca Juga: Mami Louisse Kembali Pandu Shopee Live, Bawa Flash Sale Mobil Toyota Cuma Bayar Rp 8 Ribu!

E-commerce dan live shopping di mata penjual

Tidak hanya diandalkan masyarakat untuk berbelanja kebutuhan harian, manfaat platform e-commerce juga ikut dirasakan oleh para penjual (seller), khususnya mereka yang berasal dari brand lokal dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Dilansir dari survei IPSOS bertajuk ‘Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller’, ada beberapa faktor yang membuat mereka bertahan berjualan online di e-commerce. Faktor tersebut diantaranya adalah omzet, keuntungan terbanyak, dan fitur.

Untuk mendongkrak penjualan, penjual kerap memanfaatkan fitur promosi dan kampanye tematik sebagai jurus andalan.

Hasilnya, sebanyak 65 persen penjual mengaku mendapatkan omzet terbesar saat berjualan di Shopee, 16 persen berasal dari Tokopedia, sembilan persen dari TikTok Shop, lalu disusul Lazada sebesar enam persen.

Untuk platform yang  paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis, sebanyak 59 persen penjual memilih Shopee, diikuti oleh Tokopedia di urutan kedua dengan persentase 20 persen, TikTok Shop sebanyak delapan persen, dan Lazada sebanyak 7 persen.

Terakhir, survei IPSOS yang berjudul ‘Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual’ juga menemukan bahwa live shopping juga paling sering digunakan oleh penjual brand lokal dan UMKM untuk mendongkrak penjualan.

Baca Juga: Ria Ricis Bagikan Inspirasi Berkreasi Lewat Shopee Live dan Shopee Video Hingga Raih Keuntungan Maksimal

Secara persentase, 72 persen penjual memilih berjualan di Shopee Live, sementara sisanya memilih plaftormTikTok Live dengan persentase 28 persen.

Hal ini sejalan dengan indikator Market Share yang menemukan bahwa Shopee Live menjadi platform yang paling banyak dipilih untuk berjualan secara interaktif dengan persentase 82 persen. Lalu disusul dengan TikTok Live sebanyak 18 persen.

Melalui paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa persaingan antar e-commerce diperkirakan akan semakin sengit setiap tahunnya.

Semakin lengkap fitur yang dimiliki oleh e-commerce, semakin banyak juga konsumen yang berjualan dan menggunakan plaftorm tersebut. Kira-kira, bagaimana tren e-commerce tahun depan?