Saat itu, kata sang ayah, dokter sudah geleng-geleng kepala melihat kondisi Rizki.
“Pertama kena, saya target (Rizki) ke Asean Games, ternyata Rizki dioperasi usus buntu,” kata Mohammad Yasin.
“Menurut dokter, bukan usus buntu biasa, karena kondisi Rizki yang sehat banget, setelah diperiksa ternyata sudah busuk,” katanya sambil menangis.
“Biasanya, kata dokter itu, kalau orang biasa sudah koma, Alhamdulillah Rizki itu masih bisa.”
“Makanya dokter bilang, ‘kenapa gak mati saja Ki’, saya tau itu bercanda,” kata Mohammad Yasin.
Meski menanggapi ucapan dokter sebagai candaan, ayahanda Rizki mengaku sempat sangat khawatir.
Ia takut kondisi Rizki saat itu terus memburuk dan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Alhamdulillah dibantu biaya sama pengurus PABSI. Dia yang urus, bantu biaya, tanda tangan dan lainnya, karena saya sudah blank banget, udah mikir kemana-mana,” kata ayah Rizki pasrah.
Akibat kondisinya yang tak maksimal saat itu, dokter menyarankan jika Rizki tak akan bisa lagi angkat besi, paling tidak selama satu tahun lamanya.
Tapi, dengan keinginan yang kuat, dalam jangka waktu 6 bulan ternyata kondisi Rizki kembali prima.
Nyatanya, negara Thailand menjadi saksi ‘keganasan’ Rizki kembali dan ia berhasil mengantongi tiket untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024 ini.