Grid.ID – Atlet angkat besi Rizki Juniansyah membuat bangga keluarga dan seluruh bangsa Indonesia, karena berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024.
Rizki menyumbang medali emas kedua dari cabang olahraga angkat besi di nomor 73kg putra.
Kemenangan Rizki tentu disambut haru biru oleh keluarga dan masyarakat Indonesia, lantaran 2 emas yang dikantongi Indonesia, menyamai rekor Olimpiade di tahun 1992 di Barcelona, 32 tahun silam.
Perjalanan Rizki Juniansyah menjadi lifter Indonesia pertama yang menyabet emas di ajang sekelas Olimpiade itu tentu bukan perkara mudah.
Rizki yang sudah mengasah bakatnya sejak kelas 4 Sekolah Dasar itu, ternyata sempat ambruk ketika akan mengikuti kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.
Kondisi kesehatan Rizki sempat memburuk dan membuat tim dokter khawatir jika atlet 21 tahun itu tak bisa lagi berlomba di cabang olahraga angkat besi.
Kondisi kesehatan Rizki itulah yang membuat orangtuanya, terutama sang ayah, Mohammad Yasin, terpukul.
“Kalau cerita (soal kesehatan Rizki) saya terasa sakit (hati),” kata Mohammad Yasin sambil menahan tangisnya.
“Rizki itu dua kali kena musibah,” katanya saat menjadi bintang tamu acara FYP Trans7, Senin (12/8/2024).
Ternyata, Rizki pernah mengidap usus buntu akut.
Saat itu, kata sang ayah, dokter sudah geleng-geleng kepala melihat kondisi Rizki.
“Pertama kena, saya target (Rizki) ke Asean Games, ternyata Rizki dioperasi usus buntu,” kata Mohammad Yasin.
“Menurut dokter, bukan usus buntu biasa, karena kondisi Rizki yang sehat banget, setelah diperiksa ternyata sudah busuk,” katanya sambil menangis.
“Biasanya, kata dokter itu, kalau orang biasa sudah koma, Alhamdulillah Rizki itu masih bisa.”
“Makanya dokter bilang, ‘kenapa gak mati saja Ki’, saya tau itu bercanda,” kata Mohammad Yasin.
Meski menanggapi ucapan dokter sebagai candaan, ayahanda Rizki mengaku sempat sangat khawatir.
Ia takut kondisi Rizki saat itu terus memburuk dan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Alhamdulillah dibantu biaya sama pengurus PABSI. Dia yang urus, bantu biaya, tanda tangan dan lainnya, karena saya sudah blank banget, udah mikir kemana-mana,” kata ayah Rizki pasrah.
Akibat kondisinya yang tak maksimal saat itu, dokter menyarankan jika Rizki tak akan bisa lagi angkat besi, paling tidak selama satu tahun lamanya.
Tapi, dengan keinginan yang kuat, dalam jangka waktu 6 bulan ternyata kondisi Rizki kembali prima.
Nyatanya, negara Thailand menjadi saksi ‘keganasan’ Rizki kembali dan ia berhasil mengantongi tiket untuk melaju ke Olimpiade Paris 2024 ini.
“Dokter bilang Rizki 1 tahun gak boleh angkat besi, jadi hanya bisa gerak-gerak aja.”
“Agustus 2023 itu kena, Desember 2023 coba-coba (angkat besi lagi),” kata sang ayah.
“Awalnya itu ada acara, Rizki hanya diminta berikan motivasi ke junior-juniornya, tapi nyoba angkat, kok bisa gak ada rasa sakit.”
“Nah, di Phuket itu comeback-nya dia, itu ranking kedua,” kata Mohammad Yasin haru sekaligus bangga. (*)