Find Us On Social Media :

Kronologi Dokter PPDS Undip Bunuh Diri Pakai Obat Anastesi, Diduga Habis Dibully hingga Disuruh Kerja Rodi, Isi Buku Harian Terkuak

By Nindya Galuh Aprillia, Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:30 WIB

Kronologi Dokter PPDS Undip Bunuh Diri Pakai Obat Anastesi, Diduga Habis Dibully hingga Disuruh Kerja Rodi

Dugaan Dibully Senior

Beredar pula narasi yang menyebutkan bahwa dokter muda itu nekat mengakhiri hidupnya lantaran tak kuat jadi korban bullying senior.

Ia juga disebut mengalami kelelahan lantaran selalu dipaksa bak kerja rodi.

Narasi yang beredar di media sosial tersebut muncul usai temuan buku harian Aulia dan keterangan sang ibunda.

“Nah dia sempat nggak kuat begitu istilahnya otaknya sudah ambyar urusan pelajarannya berat, urusan sama seniornya berat," jelas Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono kepada Tribunjateng.com, Jumat (16/8/2024).

Bukan hanya itu, pihak polisi juga menemukan dugaan bahwa Aulia dipaksa bekerja 18 jam sehari hingga membuatnya ingin resign.

Hal ini sempat disampaikan Aulia pada sang ibunda.

"Anak itu minta resign, sudah nggak kuat," lanjut Kompol Agus.

Pihaknya menduga Aulia tak kuat menghadapi seniornya yang sering memberi perintah sewaktu-waktu.

Baca Juga: Cemburu Berujung Maut, Ini Motif Suami Bunuh Istri di Cimahi, Jasad Dibungkus 6 Lapis Agar Bau Tak Menyebar

"Cerita satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras," imbuhnya.

Sementara, di dalam buku harian yang ditemukan, Aulia menulis betapa beratnya menjadi mahasiswi kedokteran.

Ia juga curhat tentang kelakuan seniornya di tempat praktik.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki indikasi perundungan dalam kasus kematian Aulia.

(*)