"Jess, kamu tu kan dipersepsikan sedemikian buruk. Dulu bahkan secara awam dibilang berdarah dingin lah oleh beberapa psikolog."
"Kamu dipersipkan begitu oleh beberapa orang. Kamu maafin, kamu nggak papa?" tannya Fristian dilansir dari Tribunnews.com
Jessica mengaku tak mau ambil pusing dengan julukan tersebut.
Menurutnya, orang yang berkata demikian adalah orang yang tidak sungguh mengenal dirinya.
"Nggak papa (dicap pembunuh berdarah dingin), karena mungkin mereka tidak kenal, kalau ndak kenal ya hanya mengasumsikan saya seperti itu. Hak mereka berbiacara seperti apa," jawab Jessica.
Jessica juga mengungkap caranya bisa move on dari orang-orang yang mencapnya buruk.
"Saya menggunakan waktu menjalani hukuman saya di penjara untuk berdamai dengan keadaan dan orang-orang yang mungkin bersikap buruk kepada saya pada masa lalu."
"Hal buruk tidak perlu saya simpan dalam hati, karena itu tidak baik. Jadi saya harus lepaskan perlahan-lahan," lanjutnya.
Jessica juga menyebut tinggal di penjara adalah momen terberat dalam hidupnya.
"Pasti ada up and down-nya. Karena di lapas, walaupun diperlakukan dengan baik, tapi saya jauh dar keluarga dan teman-teman. Mungkin itu hal yang paling berat untuk saya," imbuh Jessica.