"Mari kita terus menyuarakan dan kawal ini dengan cara kita masing, baik menyuarakan langsung, turun ke jalan Ataupun dari lewat media sosial, dan cara-cara lainnya yang baik dan bijaksana tanpa anarkis dan provokatif."
"Saya yakin apapun yang kita lakukan memiliki tujuan yang sama yaitu demi keutuhan NKRI dan martabat demokrasi. Semua untuk kebaikan Bangsa Indonesia, semua demi kejayaan Bangsa Indonesia. Kita bergerak bersama Rakyat Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, Raffi juga menunjukkan dukungannya terhadap penolakan revisi UU Pilkada.
Sebagai tanda, ia mengunggah tangkapan layar terkait kontroversi RUU tersebut di Instagram pribadinya @raffinagita1717.
"Pengesahan revisi UU Pilkada yang direncanakan hari ini tanggal 22 Agustus BATAL dilaksanakan, oleh karenanya pada saat pendaftaran pilkada pada tanggal 27 Agustus nanti yang akan berlaku adalah keputusan JR MK yang mengabulkan gugatan Partai Buruh dan Partai Gelora. "Batalnya pengesahan revisi UU Pilkada pada saat awal rapat paripurna jam 10.00 WIB, di pagi ini," demikian unggahan tersebut.
Namun, bukannya mendapatkan simpati, Raffi kembali mendapat kecaman. Mungkin karena itulah, Raffi menegaskan posisinya melalui unggahan terbaru di Instagram.
Sebelumnya, Raffi Ahmad ramai dihujat ketika Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengunggah foto mereka bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Raffi dan Zulkifli mendampingi Gibran Rakabuming berkeliling di Bandung Barat, bertemu pelaku UMKM dan mengunjungi pasar tradisional.
"Kumaha damang barudak well? Sebagai yang paling senior, hari ini saya akan mengawal mas @gibran_rakabuming dan @raffinagita1717 menuju Bandung Barat untuk berdialog dengan pelaku UMKM dan mengunjungi pasar tradisional," demikian keterangan yang ditulis Zulkifli pada postingannya kala itu.
Unggahan itu dipublikasikan saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR diwarnai kericuhan, yang membuat Raffi Ahmad menjadi sasaran kemarahan publik di dunia maya.
Sontak, Raffi Ahmad pun dihujat di media sosial.