Find Us On Social Media :

Heboh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Naik Jet Pribadi, Ini Reaksi KPK

By Winda Lola Pramuditta, Rabu, 28 Agustus 2024 | 14:01 WIB

Netizen ramai-ramai kirim email massal ke University of Pennsylvania untuk mencabut beasiswa Erina Gudono.

Grid.ID - Menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono, tengah menjadi sorotan karena gemar memamerkan gaya hidup mewah.

Setelah pamer beli roti seharga Rp. 400.000 dan belanja stroller seharga motor, kini momen Erina Gudono pamer naik pesawat jet pribadi diungkit lagi.

Erina Gudono dan suaminya, Kaesang Pangarep disebut pergi ke Amerika Serikat dengan menggunakan jet pribadi.

Unggahan Erina yang memperlihatkan pemandangan dari balik jendela pesawat pun tuai kontroversi hingga membuat suaminya jadi pantauan KPK.

Nama putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, masuk radar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Di media sosial, publik ramai-ramai mempertanyakan dan mengulik dugaan fasilitas jet pribadi Gulfstream G650ER yang diterima Kaesang.

Dari jarak dan waktu yang ditempuh, tarif penggunaan pesawat itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.Dikutip dari Kompascom, wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, pimpinan lembaga antirasuah memerintahkan Direktur Pelaporan Gratifikasi dan Direktur Pelaporan dan Penerimaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk meminta klarifikasi kepada Kaesang.

"Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan Direktur Gratifikasi, tolong dong itu informasi-informasi dari media itu diklarifikasi," ujar Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

"Jangan sampai pertanyaan masyarakat itu menggantung, ini apa ini kejadiannya, apakah masuk gratifikasi? Siapa yang memberikan fasilitas itu dan sebagainya harus clear," ujar Alex.

Alex menyebut Kaesang tetap bisa dimintai klarifikasi meskipun ia bukan penyelenggara negara.

Baca Juga: Irish Bella Tanggapi Ammar Zoni yang Divonis 3 Tahun Penjara, Ada yang Disyukuri Ibel, Apa Itu?

Kaesang hanya menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan memiliki sejumlah perusahaan.