Find Us On Social Media :

Pria Asal Kerinci Hilang di Pegunungan Malaysia, Diduga Terkubur di Jalur Penambangan Emas Ilegal

By Winda Lola Pramuditta, Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:54 WIB

Area pencarian WNI yang dilaporkan hilang di Gunung Tabai di Bau sejak 13 Agustus.

Grid.ID - Seorang pria yang hilang di kawasan Gunung Tabai, Malaysia, diduga merupakan WNI (Warga Negara Indonesia).

Pria tersebut dilaporkan hilang di Gunung Tabai sejak 13 Agustus.

Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) pun mulai memperluas wilayah pencarian berdasarkan hasil temuan terbaru.

Dikutip dari Utusan Borneo, Kapolsek Bau DSP Jawai Francis Kempas mengatakan, operasi pencarian dilakukan pada lubang sedalam 20 meter yang diduga merupakan jalur penambang emas ilegal.“Sebanyak empat orang yang terdiri dari petugas Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Malaysia (JBPM) Sarawak bersama seorang warga setempat dan dua pria WNI lainnya telah masuk ke dalam lubang tersebut.Namun sejauh ini kami belum mendapat indikasi keberadaan korban, ujarnya saat ditemui wartawan hari ini.Jawai mengatakan, dua pria asing yang ikut dalam operasi tersebut merupakan kerabat korban.Soal korban hilang, Jawai mengatakan, pihaknya menerima laporan korban hilang bernama Yoga Anggiska, 26, asal Kerinci, Indonesia pada 23 Agustus.Meski begitu, kata dia, operasi SAR belum bisa dilakukan karena belum ada informasi atau saksi yang bisa menceritakan sebenarnya kejadian yang menimpa korban.“Kami tidak dapat memulai SAR pada tanggal 23 Agustus ketika kami mendapat telepon dari KJRI karena kami tidak memiliki saksi yang dapat mengetahui di mana kemungkinan korban hilang.""Hingga saat ini, setelah mendapat informasi dari warga sekitar yang mungkin bisa dijadikan dasar kami memulai operasi SAR terhadap para korban," ujarnya.

Baca Juga: Pernikahannya dengan Ahmad Dhani Hancur Berantakan, Maia Estianty Akui Dulu Sampai Lawan Orang Tua: Aku Tak Dapat Restu

Jawai juga meminta kerja sama masyarakat untuk tidak membuat spekulasi yang dapat mengganggu penyidikan polisi dan mengancam ketertiban umum.“Masyarakat juga diimbau untuk tidak menyebarkan berita tidak benar di media sosial manapun,” tegasnya.Masyarakat yang mempunyai informasi dapat menghubungi Petugas Investigasi Sersan Colin Raape di 017-8171750 atau kantor polisi terdekat.

 (*)