Find Us On Social Media :

Diusir dari Aceh karena Aksinya Bertentangan Syariat, Mbak Rara Justru Sebut Kemampuannya Titipan Tuhan

By Winda Lola Pramuditta, Jumat, 30 Agustus 2024 | 08:00 WIB

Mbak Rara Pawang Hujan bertugas di KTT ASEAN Labuan Bajo

Grid.ID - Mbak Rara pawang hujan diminta meninggalkan Aceh usai tertangkap kamera saat hendak beraksi di Venue PON XXI yang digelar di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Mbak Rara hadir sebagai pawang hujan di venue PON XXI 2024 atas inisiatif pekerja proyek.

Video aksinya telah beredar di media sosial dan mendapat perhatian dari PJ Gubernur Aceh, Syafrizal.

Syafrizal lantas meminta sang pawang hujan untuk dipulangkan dari Aceh karena aksinya dinilai bertentangan dengan syariat Islam.

"Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan," kata Pj Gubernur, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Kompascom.

Mbak Rara memang dikenal sebagai pawang hujan yang mengaku mampu berkomunikasi dengan awan.

Mbak Rara mulai terkenal saat aksinya terekam kamera siaran langsung saat acara Moto GP di Mandalika.

Mbak Rara sadar bahwa kemampuannya itu mungkin menuai pro dan kontra.

"Kalau Rara dibilang menentang takdir karena seharusnya cerah dan hujan kok digeser-geser, saya sebagai orang indigo merasa kelahiran saya suatu kebaikan," ujar Rara, dikutip dari tayangan Diary The Onsu."Saya berharap dengan kebaikan Tuhan kepada saya, saya bisa mengobrol dengan awan, tanah, air, dan udara, dan kini saya berusaha membantu PP, ITDC, Pertamina," lanjutnya.

Baca Juga: Mbak Rara Dipulangkan dari Aceh, Gara-gara Lakukan Ritual Usir Hujan di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya

Dilansir dari Tribunnews.com, Mbak Rara juga pernah menyampaikan pandangannya tentang kemampuannya sebagai pawang hujan.

Menurutnya, kemampuannya itu merupakan pemberian Tuhan yang dititipkan untuk kebaikan."Saya selalu berprinsip saya lahir diciptakan oleh Allah, Tuhan yang Maha kuasa. Karena hal inilah indigo yang dititipkan Tuhan untuk saya itu buat kebaikan," imbuhnya.Kendati demikian, wanita berusia 40 tahun tersebut menyadari bahwa tidak semua orang percaya dengan profesi yang digelutinya.