Pembesaran indung telur yang juga menekan kandung kemih juga bisa membuat pasien sering ingin buang air kecil.
Hal ini terjadi karena ada penekanan di area tersebut, sehingga membuat frekuensi atau hasrat buang air kecil pada wanita meningkat.
Pada umumnya kapasitas kandung kemih pada wanita mampu menampung 300 cc air seni.
Gejala ini sering disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih atau masalah lainnya.
4. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau tanpa sebab yang jelas adalah gejala umum dari berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa perubahan dalam pola makan atau aktivitas fisik, ini bisa menjadi tanda peringatan dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
5. Perubahan pada Kebiasaan Buang Air Besar
Gejala lain yang jarang disadari adalah perubahan pada kebiasaan buang air besar, seperti sembelit yang berkepanjangan atau diare.
Kanker ovarium dapat memengaruhi usus dan menyebabkan perubahan pola buang air besar.
Jika Anda mengalami 5 permasalahan di atas atau hal lain yang tidak normal, segera periksakan diri ke dokter.
Hingga saat ini, belum ada standar metode untuk mendeteksi dini kanker ovarium.
Namun, melansir laman Kemenkes RI, beberapa cara untuk deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ginekologi, USG transvaginal, melakukan pemeriksaan tumor marker (petanda tumor) Ca 125 secara serial, dan melakukan pemeriksaan Gen BRCA 1,2 pada orang dengan resiko tinggi.
(*)