Grid.ID - Selebgram Shella Selpi Lizah meninggal dunia pada Kamis (29/8/2024).
Kabar duka ini diumumkan langsung oleh sang suami, melalui Instagram story pribadi @albidwzky.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, Telah berpulang ke Rahmatullah istri saya tercinta SHELLA SELPI LIZAH BINTI DIDIN JAENUDIN," tulisnya.
Diketahui, selebgram cantik tersebut menghembuskan napas terakhir usai berjuang melawan kanker ovarium.
Melansir Kompas.com, kanker ovarium atau kanker indung telur merupakan jenis kanker yang sering dialami wanita di Indonesia daripada jenis kanker lainnya.
Menurut data Global Cancer Incidence, Mortality, and Prevalence (Globocan), kanker ovarium adalah kanker ketiga tersering dialami oleh wanita Indonesia.
Pada tahun 2020, angka kejadian kanker ini tercatat 14.896 dan angka kematiannya mencapai 9.581 kasus.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia post menopause yaitu 50-70 tahun.
Sayangnya, gejala awal kanker ovarium sering tidak disadari karena cenderung seperti penyakit biasa.
Lalu seperti apakah gejala kanker ovarium yang terkadang tak disadari oleh para wanita?
Baca Juga: Selebgram Shella Selpi Berpulang Usai Berjuang Lawan Kanker, Kesetiaan sang Suami Tuai Pujian
Berikut Grid.ID bagikan ciri-cirinya dari berbagai sumber.
1. Perut kembung
Menurut Dr Toto Imam Soeparmono, SpOG, K.Onk, MH, Dokter Spesialis Ginekologi Onkologi, salah satu gejala awal kanker ovarium adalah perut kembung.
Gejala ini terjadi lantaran indung telur yang sehat berukuran sekitar 3 cm jadi membesar hingga 5 cm atau lebih karena pertumbuhan kanker.
Indung telur yang membesar ini akan menekan usus hingga sistem pencernaan cenderung bergerak ke atas dan menghambat laju udara di perut yang seharusnya mengalir ke bawah.
Jika sudah menekan biasanya pasien akan merasakan gejala perut kembung karena udara seperti terperangkap.
Padahal seharusnya, menurut dokter Toto, udara itu bila keluar dari bawah akan menjadi kentut.
2. Nyeri Panggul atau Perut Bawah
Melansir KompasTV, nyeri di bagian panggul atau perut bawah yang muncul secara terus-menerus atau berkepanjangan bisa menjadi gejala awal kanker ovarium.
Banyak wanita menganggap rasa nyeri ini sebagai bagian dari siklus menstruasi atau gangguan pencernaan.
Baca Juga: Innalillahi, Pejuang Kanker Shella Selpi Meninggal Dunia, Suami Bagikan Momen Terakhir
Namun, jika nyeri tersebut tidak berkaitan dengan siklus menstruasi atau semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
3. Sering buang air kecil
Pembesaran indung telur yang juga menekan kandung kemih juga bisa membuat pasien sering ingin buang air kecil.
Hal ini terjadi karena ada penekanan di area tersebut, sehingga membuat frekuensi atau hasrat buang air kecil pada wanita meningkat.
Pada umumnya kapasitas kandung kemih pada wanita mampu menampung 300 cc air seni.
Gejala ini sering disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih atau masalah lainnya.
4. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau tanpa sebab yang jelas adalah gejala umum dari berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
Jika Anda mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa perubahan dalam pola makan atau aktivitas fisik, ini bisa menjadi tanda peringatan dan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
5. Perubahan pada Kebiasaan Buang Air Besar
Gejala lain yang jarang disadari adalah perubahan pada kebiasaan buang air besar, seperti sembelit yang berkepanjangan atau diare.
Kanker ovarium dapat memengaruhi usus dan menyebabkan perubahan pola buang air besar.
Jika Anda mengalami 5 permasalahan di atas atau hal lain yang tidak normal, segera periksakan diri ke dokter.
Hingga saat ini, belum ada standar metode untuk mendeteksi dini kanker ovarium.
Namun, melansir laman Kemenkes RI, beberapa cara untuk deteksi dini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ginekologi, USG transvaginal, melakukan pemeriksaan tumor marker (petanda tumor) Ca 125 secara serial, dan melakukan pemeriksaan Gen BRCA 1,2 pada orang dengan resiko tinggi.
(*)