Grid.id - Air mata Febri mengalir di pipinya.
Wanita berusia 50 tahun itu tak kuasa menahan haru saat akhirnya melihat sosok Paus Fransiskus.
Febri berhasil bertemu dengan Paus Fransiskus meskipun terlambat.
Ia bahkan naik ojol dengan terburu-buru dari Slipi ke Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta Pusat apda Rabu (4/9/2024) pagi.
"Saya dari Slipi, tadi padahal macet banget naik ojol," kata Febri, seperti dilansir Grid.id dari Kompas.com.
Dalam momen singkat penuh haru itu, Paus Fransiskus menyapa para warga yang menunggunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Timur.
Beruntung, Febri akhirnya berhasil bertemu sang pemimpin Gereja Katolik sedunia itu sebelum Paus Fransiskus bertolak ke Istana Merdeka untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Febri mengaku sangat bersyukur lantaran doanya terkabul.
Ia bisa bertemu Paus Fransiskus yang naik mobil dan berjarak 2 meter darinya.
Baca Juga: Sosok Sederhana Paus Fransiskus, Naik Innova Zenix dan Duduk Samping Sopir
"Kalau Tuhan mengizinkan saya ketemu, saya pasti ketemu. Puji Tuhan, Tuhan Yesus Kristus itu baik kepada saya, saya baru datang," kata Febri sambil menangis.
Febri mengaku ia sempat menghubungi adiknya.
Dalam perjalanan, ia berdoa dan percaya bahwa jika Tuhan Yesus mengizinkan, maka ia pasti bisa bertemu Paus Fransiskus.
"Saya WA adik saya, saya nyusul bisa enggak. Saya dari rumah sudah bilang kalau Tuhan Yesus mengizinkan saya ketemu, saya pasti ketemu," ujarnya.
Melansir dari Kompas TV, Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) siang di Bandara Cengkareng, Tangerang, Banten.
Dalam kunjungan apostoliknya di Indonesia, Paus Fransiskus akan menyapa banyak pihak.
Mulai dari Presiden Jokowi, kaum muda mudi Katolik, bertandang ke Masjid Istiqlal hingga menyapa biarawan dan biarawati.
Kunjungan Paus Fransiskus akan diakhiri dengan misa akbar pada 5 September 2024 yang akan dihadiri oleh 80 ribu lebih umat Katolik dari berbagai paroki dan Keuskupan di seluruh Indonesia.
Nantikan update terbaru tentang kunjungan Paus Fransiskus di Grid.id.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Karya Kepausan Indonesia Ungkap Harapan
(*)