Diakui Ayu, ia dan keluarganya sangat sedih dan tak mudah menerima kepergian baby Zoltan.
Ayu dan keluarga bahkan tak mau memindahkan barang-barang sang bayi lantaran masih ingin baby Zoltan ada di rumah mereka.
"Ayu pulang kerja pasti langsung mandi, naik ke atas nengokin bayi, terus ada suara bayi
"Kalau Ayu pulang kerja langsung mandi terus ke atas negokin dia walaupun dia udah tidur, kita sampai nggak pindah-pindahin, ayunan sama tempat tidurnya nggak boleh ada yang pindahin. Baju dia semua nggak ada yang boleh nyentuh, karena kita pengin dia masih ada di situ," imbuh Ayu sambil menangis.
"Nggak mudah itu, (ayah ibu) masih nangis gak berhenti-henti, ya kemarin kan izin kan, maksudnya biar nenangin mereka, kalau semuanya drop kita masih harus diurus juga," ujarnya.
Orang tua Ayu juga terpukul lantaran apa yang dialami baby Zoltan pernah dialami oleh almarhum adik Ayu.
"Dulu kan Ayu punya adek cowok, umurnya kayak baby Zoltan juga, jadi ayah ibu ngerasa sangat hancur, kaget," sahutnya.
Ayu lantas menceritakan detik-detik kepergian baby Zoltan yang menurutnya terjadi sangat cepat.
Ayu menyebut keponakannya itu masih baik-baik saja di pagi hari.
Namun, di pukul 09:00 WIB, baby Zoltan tetiba pucat dan HB durun drastis.