Find Us On Social Media :

Frustasi Tak Punya Pasangan, Lumba-lumba di Jepang Ini Disebut Lecehkan Pengunjung Pantai, Ahli: Ketika Masa Kawin Bisa Sangat Liar

By Siti M, Sabtu, 21 September 2024 | 17:00 WIB

Diduga frustasi kesepian, lumba-lumba di Jepang ini menyerang dan melecehkan pengunjung panti

Grid.ID - Aksi seekor lumba-lumba hidung botol ini gegerkan warga Jepang.

Pasalnya, lumba-lumba tersebut diketahui telah menyerang warga atau pengunjung di pantai yang terletak di Teluk Wakasa, Jepang.

Sontak saja, hal ini bikin warga geger, pasalnya lumba-lumba selama ini dikenal sebagai makhluk yang pintar dan ramah serta tak pernah menyerang manusia.

Sementara itu, melansir dari UniLad via Tribuntrends.com, Kamis (5/9/2024), lumba-lumba diketahui menyerang manusia itu diduga karena jomblo dan merasa kesepian.

Ya, keberadaan lumba-lumba saat ini memang makin berkurang.

Dan kebetulan pula, di daerah itu tak banyak lumba-lumba hingga membuat lumba-lumba yang menyerang manusia itu menjadi frutasi.

Mengejutkannya lagi, lumba-lumba itu disebut telah melakukan pelecehan kepada pengunjung.

Hal ini dituturkan oleh Tadamichi Morisaka yakni profesor cetologi di Universitas Mie Jepang.

Yang mengatakan dalam video yang beredar lumba-lumba itu terekam menekan alat viral korban (manusia).

Dimana hal itu terjadi dicurigai karena faktor hormon yang menimpa lumba-lumba di musim kawin.

"Lumba-lumba, ketika masa kawin, bisa sangat liar," kata Putu Mustika, seorang dosen dan peneliti kelautan asal Indonesia di Universitas James Cook Australia.

Baca Juga: Miliki Bobot 300 Kilogram dan Panjang 2,5 Meter, Bangkai Lumba-lumba Berukuran Jumbo Ditemukan Terkapar di Perairan Gunung Kidul

Mustika juga mengatakan perilaku lumba-lumba yang melukai manusia saat perilaku kawin karena memiliki kekuatan besar.

Dan ya, penuturan Mustika itu juga sejalan dengan yang dibeberkan Dr Simon Allen, seorang ahli biologi dan peneliti utama di Shark Bay Dolphin Research Project.

"Lumba-lumba hidung botol adalah hewan yang sangat sosial dan sifat sosial ini dapat diekspresikan dengan cara yang sangat fisik," katanya.

Sama seperti pada manusia dan hewan sosial lainnya, fluktuasi hormon, frustrasi seksual.

Atau keinginan untuk mendominasi dapat mendorong lumba-lumba untuk melukai orang-orang yang berinteraksi dengannya.

Karena mereka adalah hewan yang sangat kuat, hal ini dapat menyebabkan cedera serius pada manusia," beber Simon.

(*)