Laporan Reporter Grid.id, Irene Cynthia
Grid.id - Euforia misa akbar Paus Fransiskus masih terasa hingga hari ini.
Kamis (5/9/2024) kemarin, Paus Fransiskus memimpin misa akbar bersama lebih dari 80 ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia di GBK.
Grid.id berhasil mewawancarai beberapa umat yang hadir dari luar Jakarta.
Salah satunya ialah Claudya Oliviani (30) dari Weleri, Jawa Tengah.
Olive, panggilan akrabnya, mendapatkan kuota dari Kantor Kevikepan Semarang, Jawa Tengah.
Beruntung, Olive menjadi satu dari tiga orang yang terpilih mewakili Kevikepan Semarang.
"Saya dapat kuota dari kantor Kevikepan, hanya 3 orang saja kuotanya dan kita berangkat sendiri-sendiri," katanya saat dihubungi Grid.id.
Olive berangkat dari Semarang ke Jakarta dengan naik kereta pada pukul 13.20 WIB, Rabu (4/9/2024) lalu.
Ia bercerita bahwa pada pukul 15.00 WIB, gerimis sempat turun di area GBK.
Bahkan ada umat yang sudah mengenakan jas hujan.
Namun setelah doa rosario selesai, cuaca kembali cerah.
"Di awal waktu saya mau masuk, hampir jam 3an sudah hujan. Yang di dalam pun sudah sempet pake jas hujan. Lalu setelah rosario selesai, cuaca kembali panas," ujar Olive.
Saat misa akbar berlangsung, ia merasa sangat terharu hingga meneteskan air mata saat melihat Paus Fransiskus menyapa umat dan memberkati anak-anak.
"Mata sudah berair saat beliau keliling menyapa umat lalu memberkati anak-anak. Saya merinding banget. Apalagi euforianya bareng puluhan ribu umat dari seluruh Indonesia," lanjutnya.
Olive kemudian mengungkapkan perasaannya saat itu.
Perasaan bangga, haru, bahagia bak bercampur menjadi satu tatkala mengikuti misa akbar bersama Paus Fransiskus, sebuah kesempatan emas yang begitu langka.
"Saya terharu, seneng, bangga, merinding, campur aduk, secara pemimpin tertinggi umat Katolik, yang notabene di Vatikan, hadir ke Indonesia dan ngadain Misa Kudus Akbar. Nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata," tutupnya.
Begitu pula dengan Peregrinus Roland (30) yang bertolak dari Sidareja, Jawa Tengah ke Jakarta demi mengikuti misa kudus tersebut.
Roland yang berasal dari Paroki Santo Yoseph Sidareja, Keuskupan Purwokerto ini berangkat dengan moda transportasi bus pada tengah malam, Kamis (5/9/2024).
Datang dari jauh, Roland mengaku sangat bersyukur dan terharu bisa misa bersama Paus Fransiskus serta bertemu dengan umat Katolik lainnya dari beragam daerah.
"Saya bersyukur dan terharu bisa bertemu dengan saudara seiman dalam berbagai kota dan daerah. Saya juga merasa bersukacita dan penuh iman saat bertemu Bapa Suci, secara khusus ketika mengikuti misa," kata Roland.
Ketika misa, Roland mengaku dirinya tak bisa melihat jelas teks homili karena terhalang.
"Di bagian sisi barat (GBK), teks homili Paus Fransiskus tidak terlihat jelas dan bahkan tidak terbaca karena terhalang, bahkan (saya) tidak memahami bahasanya. Namun setiap homili Paus Fransiskus sangat menyejukkan hati," lanjutnya lagi.
Paus Fransiskus kini bertolak ke Papua Nugini untuk melanjutkan perjalanan apostoliknya.
Selama 4 hari di Indonesia, Paus Fransiskus bertemu dan berdialog dengan banyak tokoh seperti Presiden Jokowi, Imam Besar Masjid Istiqlal dan juga para biarawan biarawati.
(*)