Find Us On Social Media :

Pilu, Ayah dari Siswi SMP Korban Pembunuhan di Palembang Kecewa Usai 3 Pelaku Tak Ditahan: Hati Saya Nangis..

By Ines Noviadzani, Kamis, 12 September 2024 | 16:49 WIB

Ayah korban pembunuhan siswi SMP di Palembang nangis usai para pelaku tak ditahan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Ayah dari korban pembunuhan di Palembang nangis usai para pelaku tak dapat ditahan.

Sebelumnya diketahui seorang siswi SMP berinisial AA (13) dihabisi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Talang Krikil (Kuburan China) di Palembang.

Insiden memilukan itu terjadi pada Minggu (1/9/2024).

Dilansir dari Tribunnews.com, ada sebanyak 4 orang pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun hanya satu orang yang bisa ditahan lantaran para pelaku lain masih di bawah umur.

Kronologi pembunuhan berawal saat korban datang untuk menonton kuda lumping yang digelar di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning pada Minggu siang.

Pada acara tersebut, korban AA bertemu dengan IS dan tiga pelaku lainnya.

IS lalu mengajak korban jalan-jalan di krematorium dengan ditemani tiga pelaku lainnya.

Kemudian saat sampai di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan intim namun ditolak.

Karena menolak, AA kemudian dibekap oleh IS.

Baca Juga: Warga Geger Temukan Mayat Bayi Mengambang di Ember Cat, Ibu dan Ayah Tiri Langsung Diamankan Polisi, Hasil Visum Ungkap Fakta Mengejutkan

Korban dipegangi oleh tiga pelaku lain hingga akhirnya meninggal dunia.

Para pelaku yang mengira korban hanya pingsan lantas bergantian merudapaksa AA di tempat tersebut.

Para pelaku juga membawa jasad AA ke TKP dengan cara diseret selama 30 menit.

Di sana AA kembali dirudapaksa kedua kali oleh para pelaku.

Setelah itu jasad AA ditinggalkan begitu saja di lokasi.

Dikutip dari laman Kompas.com, setelah keempat pelaku tertangkap, tiga di antaranya justru tak bisa ditahan.

Hal itu membuat ayah korban menangis pilu lantaran merasa tidak adil.

"Pas kejadian di hari itu, aku gelisah terus. Terbayang wajah anak, tak bisa lupa. Mata saya nangis, hati saya nangis. Itu anak emas saya perempuan satu-satunya yang ikut saya. Kakaknya ada di dusun, cuma di AA yang ikut saya," ujar S, ayah kandung korban.

Ia pun menentang keras ketiga pelaku pembunuhan anaknya yang tidak ditahan.

"Kalau orang tiga itu pulang saya tidak setuju benar. Memang iya mereka anak-anak, cuma ada hukumnya. Itu anak orang dicabuli dan dibunuh," jelasnya.

"Saya minta tolong sama bapak kepolisian mana keadilannya, kasih saja empat-empatnya hukuman setimpal," tambahnya.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru Pembunuhan Nizam oleh Ibu Tiri di Pontianak, Kepala Desa Beberkan Hal Ini

(*)