Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani
Grid.ID - Baru-baru ini curhatan Baim Alkatiri atau dikenal juga sebagai Baim Cilik viral di sosial media.
Hal itu usai dirinya buka suara terkait dengan uang miliaran hasil kerja kerasnya dari kecil kini tak tersisa.
Uang miliaran hasil kerja kerasnya itu disebut telah diambil oleh ayahnya.
Dilansir dari Tribun Jateng, Baim mengungkap bahwa dirinya sudah tak dinafkahi sang ayah.
Selain itu tabungannya senilai Rp 32,4 miliar lenyap tak bersisa.
"Lebaran 2023 aku sempet nelpon, setiap aku nelpon aku bahas kayak tolong dong sekolahku bayar, masak aku sendiri yang bayar, ya udah gap papa aku bayar tapi nanti duit yang aku bayar, terus setiap aku bahas kayak gitu, 'ntar dulu ntar dulu, abah mau jalan, terus dimatiin (telponya)'," ujar Baim.
Baim Cilik mengaku sudah tak dinafkahi sang ayah selama dua tahun belakangan ini.
"Setiap aku bahas itu langsung dimatiin, sekarang di Australia, sebenernya Abah nggak nafkahin dua tahun ini karena emang lost contact ya, sebenernya dulu juga berhenti nafkahin itu pernah," jelasnya.
Diketahui selama menjalani pekerjaan di dunia entertainment, pendapatan Baim Cilik semua dipegang oleh ayahnya.
Ayahnya hanya memberikan sebanyak 10 persen dari penghasilannya pada sang istri.
"Banyak lah dapatnya, abah dapat semuanya, jadi bayaranku aja mamaku cuma dibayar 10 persen dari bayaranku, selebihnya semua ayah aku yang ngatur, ketika udah cerai tetep 10 persen," jelasnya.
Sementara dilansir dari Kompas.com, Baim kini pasrah dan tak lagi meminta sang ayah untuk mengembalikan uangnya.
Ia sadar bahwa uangnya saat ini sudah tidak ada di tangan ayahnya.
"Aku udah enggak peduliin duit itu," ujar Baim.
"Walaupun penghasilanku miliaran, mungkin pengeluaran dia (ayah) juga gede," tambahnya.
Diketahui ayahnya juga menjual salah satu rumah Baim dengan nilai Rp 1,3 miliar. Di mana lagi-lagi uang tersebut tak dirasakan olehnya.
"Dia jual rumah itu setelah aku masuk pondok. Aku masuk pondok, rumah itu udah dijual. Oke lah masak aku mondok dua tahun di Solo Rp 1,3 M habis kan enggak mungkin," jelasnya.
"Aku masuk pondok Rp 20 juta doang, murah banget. Duit jajanku enggak sampai Rp 1 juta di pondok, SPP Rp 1,2 juta," tambahnya.
(*)